Bogor Daily – Bersih dan Indah merupakan kata kunci bagi Slamet Iswantoro. Dua kata itu tampak tercermin, saat kita menapakan kaki memasuki kediaman suami Eli Nurhayati itu, di Mutiara Bogor Raya Blok G1 No 1, RT 1/17, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Mulai dari halaman, teras sampai dengan ruang tamu dan dapur, kondisinya bersih, asri dan nyaman.
Di halaman Slamet Iswantoro yang tak begitu luas, rumput menutup rapat seluruh permukaan tanah. Di sekelilingnya tumbuh subur tanaman hias. Juga ada ‘parit’ berbatu hias yang menyatu dengan kolam ikan. Dari kolam, itulah terdengar gemericik air yang menambah suasana teras menjadi terasa nyaman dan tentram. Itulah suasana yang bisa membawa siapapun yang duduk di bangku kayu teras itu, dapat merasakan nuasa pegunungan Ngo Tai San, di Provinsi Sao Say di masa Dinasti Han, yang terkenal keindahan alamnya.
Perpaduan beragam jenis tahanam hias, yang tumbuh di pekarangan rumah, memang terasa menentramkan hati dan pikiran. Uniknya sampai dua tiang penyangga plafon teras juga dihias sejenis tanaman rambat, yang membuat tiang itu menjadi lebih artistik dan mampu mencuri perhatian tamu. “Itu nyonya yang nginang. Itu memang tanaman merambat. Klau di Jawa ditanam ke tanah. Ada jenis tanaman berwaran putih, merah dan pink merah.,” ucap Slamet.
Melongok ruang tamu, tersedia bangku berbahan kayu gelondongan belahan yang sudah diplitur. Hampir sebagian perabotan isi rumah didominasi dari bahan kayu. Begitupun di ruang tengah. Potongan batang kayu sepanjang hampir dua merter yang sudah diplitur warna coklat mengkilat, terlihat mencolok dan antik. Kichentset juga dibuat dari kayu. Sebagian kursi di rumah itu dibuat sendiri. “Kalau ada kayunya. Dirumah saya suka buat kursi sendiri,” papar Slamet.
Meja dan kursi ruang tamu memang buatannya sendiri. Bahannya potongan kayu pohon Randu yang dulu tumbuh dekat RS PMI. “Waktu itu pohonnya dipapas karena sudah rapuh. Nah saya minta tuk dijadikan kursi, karena sejak punya rumah, saya belum bisa beli kursi tamu. Sekarang biasanya temen yang kerja di pabrik. Kayu yang tak terpakai, dikasih ke saya,” kata Slamet terus terang.
Kebersihan dan keasrian hunian rumaah itu rupanya diwujudkan dengan formulasi sederhana. Meski tidak memiliki pembantu namun Slamet tidak kehilangan akal. Ia libatkan semua anggota keluarga untuk bergotong royong membenahi rumah. Masing-masing punya tugas harian. Biasanya setelah pulang dari masjid, seluruh anggota keluarga langsung bergesas melaksanakan tugas masing-masing. “Anak yang gede bebersih nyapu dan ngepel, yang kecil bantu nyapu halaman plus ngasih makan ikan, saya nyuci piring plus nyapu taman, istri beresin tempat tidur plus masak. Klo seminggu sekali kita bareng nyapu taman dan kebon jati,” kata Slamet.
Bagi Slamet, rumah tidak harus mewah dan megah. Meski sederhana, yang penting selalu bersih supaya penghuninya sehat, sehingga terhindar dari segala penyakit. “Kan kebersihan itu sebagian daripada iman, jadi rumah yang sehat itu adalah rumah yang bersih. Kita setiap saat melakukan bersih bersih, agar penghuninya menjadi sehat dan menjadi legih beriman insyaallah,” kata Slamet.
Jadi Rumah Contoh
Ketika beberapa waktu yang lalu Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, melakukan sidak di rumah itu ia tidak menyangka jika rumah yang dijadikan percontohan itu merupakan rumah seorang PNS yang bertugas di bagian Hunas Setda Kota Bogor. “Saya benar-benar tidak tahu kalau ruman ini ternyata kediamannya pak Slamet,” terang Usmar.
Menurut Usmar, ia hanya mendapat laporan jika rumah yang dijadikan sebagai rumah percontohan kebersihan beralamat di di Mutiara Bogor Raya Blok G1 No 1, RT 1/17, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor atas informasi dari sejumlah kader Pos Yandu.
Usmar beserta rombongan memeriksa seluruh ruangan di dalam rumah, termasuk kamar mandi dan area pekarangan rumah. Dalam kesempatan itu, Usmar dan rombongan sangat terkesan karena rumah yang dikunjunginya sangat bersih, rapi dan asri. “Ini contoh rumah yang bersih, setiap sudut sudutnya bersih baik dari dalam rumah maupun di luar rumah. Sayang pak Slametnya sedang tidak ada. Beliau ada tugas ke Bandung,” ujar Usmar.
Kunjungan Usmar ke kediaman Slamet Iswantoro, merupakan rangkaian kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh PT. Indomarco Prismatama Cabang Bogor yang bekerja sama dengan Baygon dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor di Perumahan Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur.
“Kota Bogor program peduli berbagi tahun ini, kami fokuskan di sektor kesehatan, yaitu dengan melakukan penyuluhan PSN. Untuk lokasi sebelumnya kami telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor dan dipilihlah wilayah Kelurahan Kedung Badak dan Katulampa,” ungkap Development Manager PT. Indomarco Prismatama Cabang Bogor 1 Ade Ahmad Hadi.
Ia berharap dengan adanya penyuluhan seperti ini masyarakat diingatkan kembali tentang pentingnya PSN dalam mencegah penyakit DBD. Sedangkan bagi yang mungkin belum mengetahui hal ini bisa menjadi tambahan ilmu sehingga mereka tidak hanya memahaminya tetapi bisa melaksanakannya. (dik)