BOGOR DAILY Dewa Rizky Achmad (19), seorang remaja warga bantaran Sungai Kahayan, Kota Palangka Raya Kalteng tewas setelah digigit ular king cobra sepanjang 3 meter peliharaannya sendiri, memberikan pesan terakhir kepada sang ayah supaya tidak membunuh ular tersebut.
Hal ini disampaikan Suwardi Duyen, ayah Rizky yang dihubungi MNC Media, Selasa (10/7/2018).
Suwardi menceritakan, sebelum meninggal pada Senin 9 Juli 2018, sekira pukul 08.30 WIB di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Rizky berpesan agar ular King Cobra tersebut jangan dibunuh, dan dikembalikan ke tempat awal ditemukan.
“Pesannya jangan dibunuh, atau diserahkan saja ke lembaga yang berwenang. Jenazah Rizky akan kami kuburkan di TPU Palangka Raya,” ujar suami dari Arbainah itu bercerita di sambungan telepon.
Menurutnya, Rizky sudah berani memelihara ular sejak umur enam tahun, sehingga di rumahnya ada sekitar enam ular jenis Piton besar dan kecil hingga terakhir Ular King Cobra sepanjang tiga meter yang dipeliharanya, hingga akhirnya merunggut nyawanya.
Rizky mendapatkan ular tersebut dari tangkapannya ketika membantu warga Jalan Danau Rangas Kelurahan Bukittunggal Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya yang saat itu kebanjiran. saat itu ular tersebut tersangkut jaring ikan yang dipasang warga di bawa rumah yang terendam banjir Rabu 2 Mei 2018, lalu.
Sebelumnya, pihak rumah sakit sudah berupaya keras dalam membantu korban Rizky sejak awal masuk RS, Minggu 8 Juli 2018, pagi sesaat setelah korban dipatuk ular ketika berada di lokasi car free day (CFD) Bundaran Besar Palangkaraya.
Saat Rizky membawa ular King Cobra di Bundaran Besar Palangkaraya, saking keasyikan ngomong lupa ular tersebut lepas dan mematuk lengan kanannya. “Meskipun berat, tapi ini adalah kehendak Allah taala, kami ikhlaskan,” tutup sang ayah