Bogor Daily – Warga Kota Bogor yang ingin pergi ke Kuningan dan Cirebon, kini bisa bernafas lega. Sebab, bus dari Perusahaan Otobus (PO) Setia Negara resmi beroperasi di Terminal Baranangsiang setelah merampungkan segala kelengkapan administrasi. Mulai dari izin trayek, STNK dan kelengkapan administrasi lainnya.
Pengurus Bus Satia Negara, Gery Widiana, mengatakan, pihaknya mulai mengoperasikan satu unit yang sudah melengkapi segala persyaratan laik jalan dari dinas terkait. Bus dengan dominasi warga kuning itu bakal melayani penumpang dengan jurusan Cirebon dan Kuningan yang melintasi Tol Cipali. “Alhamdulillah kelengkapan beres. Yang satu unit ini sudah siap operasi. Yang empat lagi sedang proses. Kini sudah tidak ada masalah lagi, kami bisa melayani penumpang dengan maksimal,” kata Gery.
Gery menambahkan, pengadaan unit baru ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan terhadap penumpang, sehingga menjaring lebih banyak penumpang. Apalagi, unit yang didatangkan merupakan unit keluaran 2018, sehingga menjamin segala kenyamanan berikut fasilitas yang ada. Pengadaan unit baru juga bakal mendatangkan peningkatan omset, lebih dari 100 persen.
Dia menjelaskan, jadwal pemberangkatan Bus Setia Negara dari Terminal Baranangsiang ada dua, yakni pagi dan sore. Bus dengan total kursi 59 penumpang, bertarif Rp90 ribu karena masuk kategori bus bisnis AC. “Selain itu, ada WiFi, TV, minuman ringan juga ada. Dengan peningkatan kualitas pelayanan, ya tentu kami berharap pendapatan juga mengikuti lah. Apalagi sudah lengkap semua, tadi juga sudah dicek Kepala Terminal Baranangsiang nya langsung, jadi aman dan secara umum kami siap melayani penumpang ke Cirebon dan Kuningan dengan maksimal,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Baranangsiang Dedi Humaidi menuturkan, setiap bus yang masuk ke terminal tipe A itu harus tertib administrasi dan lengkap dari awal hingga keseluruhan, baru kemudian dilakukan cek fisik. “Secara administrasi, bus Satia Negara sudah lengkap, sesuai dengan KP. Bisa beroperasi di Terminal Baranangsiang. Saat ini baru satu unit yang operasi,” ungkapnya.
Ke depan, kata Dedi, setiap bus yang masuk ke terminal harus benar-benar tertib administrasi, minimal KP-nya sesuai, surat izin dan buku uji ada, serta semua administrasi dalam kondisi berlaku. “Kalau fisik mah secara berkala, biasanya pada momen tertentu, misal lebaran dan tahun baru,” imbuhnya.
Dia mengakui, permasalahan administrasi di Terminal Baranangsiang g menyita perhatian. Sebab, ada beberapa bus yang bisa operasi meski surat-suratnya tidak lengkap. “Atau ada penyelewengan dan lainnya. Banyak yang tidak tertib administrasi. Nah dari sekarang lah harus di-cut itu, semua harus tertib administrasi,” tutupnya.