Thursday, 18 April 2024
HomeKota BogorJalan Merdeka Bikin Celaka

Jalan Merdeka Bikin Celaka

BDN – Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk pekerjaan perbaikan sejumlah jalan di beberapa titik se-Kota Bogor. Salah satunya Jalan Merdeka. Namun hasil betonisasi jalan malah berpotensi bikin pengguna jalan celaka. Sebab, jalan lebih tinggi daripada trotoar dan drainase.

Kondisi itu tampak di beberapa titik seperti depan Museum Perjuangan, hingga depan Shangrila. Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan air meluap ke trotoar, karena posisi yang lebih rendah dari jalan. Selain itu, dikhawatirkan membahayakan pejalan kaki bila nantinya pekerjaan telah selesai.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Wawan Gunawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus dalam program peningkatan dan pembetonan badan jalan terlebih dahulu. Nantinya, Dinas PUPR akan mengupayakan penataan trotoar, untuk dianggarakan di anggaran perubahan. Agar trotoar setingkat dengan jalan.

“Itu kan peningkatan jalan dulu, nanti, baru diupayakan penataan trotoar. Kalau seandainya masih bisa dimasukan ke dalam anggaran perubahan, trotoar, nya supaya naik minimal setingkat dengan jalan, kalau bisa lebih. Nah, sekarang peningkatan badan jalan dulu program nya. Pembetonan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Wawan menambahkan, saat ini empat proyek perbaikan jalan tengah dikebut. Jalan merdeka tengah dilakukan pengecoran. Jalan Sindangbarang Jero mulai pembersihan, sedangkan Jalan Padasuka dan Warungbandrek sedang sosialisasi ke kelurahan. “Totalnya ada empat Proyek DAK 2018,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Pengamat Konstruksi Toriq Nasution menuturkan, secara estetika memang posisi jalan lebih tinggi daripada trotoar itu tidak dibenarkan. Ada banyak dampak yang bakal ditimbulkan, diantaranya limpahan air bakal lebih besar ke trotoar dan drainase. Harusnya, pemkot terlebih dahulu merencanakan penataan trotoar dan drainase, terlebih dahulu. “Secara estetika itu tidak benar. Masa trotoar dibawah jalan? Nanti jadi saluran air, jadi got, limpasan air dari jalan beton. Ini aja sudah gak nyambung,” ujarnya.

Ke depan, sambung dia, seharusnya ada anggaran program perbaikan trotoar juga. Agar ketinggian trotoar minimal sama dengan tinggi jalanya. “Sebetulnya boleh saja kalau itu mendesak. Tapi harus segera diadakan perbaikan trotoar. Kalau trotoar dibawah jalan, kendaraan bisa nyelonong nabrak yang jalan. Dari segi keamanan gak bagus,” ucapnya.

Tetapi, dia merasa pesimis jika dimasukan dalam anggaran perubahan. Sebab, waktu yang ada sudah sangat mepet. “Saya kira tidak keburu. Prosesnya lama. Apalagi jika nilainya besar. Kalau mulus lelang dua bulan, ya kapan ngerjainnya?” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pengendalian Pembangunan Barang dan Jasa (Adalbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Rahmat Hidayat mengatakan, ada empat ruas jalan yang mengalami peningkatan kualitas jalan melalui dana DAK, diantaranya Jalan Merdeka dengan nilai Rp 6,6 miliar, Jalan Warungbandrek sebesar Rp2,9 miliar, Jalan Sindangbarang Jero (SBJ) senilai Rp2,8 miliar, dan Jalan Padasuka, yang memakan biaya Rp1,4 miliar. Total, Pemkot menerima DAK untuk perbaikan jalan sebesar Rp13,7 miliar untuk pelaksanaan di 2018. “Lewat DAK itu. Jalan Merdeka lebih besar karena secara lebih panjang dari yang lainnya, ada kurang lebih 1500 meter lah. DAK beda dengan APBD, harus jelas supaya bisa cair dan terserap,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here