Tuesday, 23 April 2024
HomeKota BogorTawuran Pelajar Kembali Makan Korban

Tawuran Pelajar Kembali Makan Korban

Bogor Daily – Belum kering tanah kuburan almarhum Raihan Ilham Febriansyah, siswa SMA YPHB yang tewas dibacok, tragedi serupa terulang lagi di Kota Bogor. Seorang pelajar asal Cibungbulang, Firgi, meregang nyawa di Jalan Alternatif Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, tadi malam (31/7), dengan luka sabetan di sekujur tubuh.

Darah segar mengucur dari tubuh Firgi, siswa SMP yang diduga jadi korban tawuran. Ia terkapar di jalan dengan luka sabetan di sekujur badan.

Salah seorang saksi mata di lokasi, Susi, mengaku tak mengetahui persis bagaimana tawuran tersebut terjadi. Sebelum ditemukan tewas, pedagang yang berjualan di sekitar lokasi kejadian sempat melihat korban lari sempoyongan seorang diri. Tak lama kemudian, korban ambruk dan tak sadarkan diri. “Saya tahunya dia lari saja dari seberang sana ke sini. Memang sudah sempoyongan pas lari dan langsung ambruk,” ujar Susi.

Melihat korban tergeletak, warga langsung menghampiri dan mencoba memberi pertolongan. Sebelumnya, warga sempat menduga pelajar yang tergeletak itu merupakan korban tabrak lari. Sebab saat korban ambruk, ada sepeda motor kencang yang juga melaju di lokasi kejadian.

Namun siapa sangka, ketika warga membalikkan badan korban, ditemukan luka-luka di tubuh korban yang diduga berasal dari sabetan senjata tajam. Tubuh korban langsung dibopong warga ke tepi jalan.

“Mungkin orang juga mikirnya dia jatuh bukan dianiaya. Saya juga nggak tahu ada tawuran karena sebelumnya kan hujan. Cuma saya lihat anak itu lari saja. Saya pikir bukan anak sekolah. Dia berdiri sebentar habis lari langsung ambruk. Saya pikir jatuh dari motor,” bebernya.

Tak lama berselang, petugas kepolisian dari Polresta Bogor Kota dan Polsek Bogor Barat datang ke lokasi kejadian. Korban langsung dimasukkan ke kantong jenazah.

Saat itu juga datang beberapa perempuan yang diduga keluarga korban. Mereka menangis meraung-raung melihat korban yang sudah tak bernyawa. Kondisi lalu lintas pun sempat tersendat akibat banyaknya pengendara yang menepi dan melihat korban lebih dekat. Menurut informasi, petugas langsung membawa jenazah korban ke RSUD Ciawi.

Kasus ini kembali mengingatkan pada tragedi pembacokan siswa YPHB usai nonton bareng Piala Dunia Juli lalu. Bahkan, kemarin polisi baru melakukan rekonstruksi terkait kasus tersebut.

Kapolsek Bogor Barat Kompol Pahyuni dan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Agah Sanjaya juga sempat mendatangi lokasi kejadian. Setelah itu, mereka kembali ke Mapolsek Bogor Barat. Di sana, ada dua orang yang diamankan dan dimintai keterangan. Yakni MK (17) dan FN (13) yang merupakan pelajar asal Bogor. Namun belum jelas kedua orang yang diamankan itu pelaku tawuran atau bukan. Yang satu berpostur kecil seperti anak SMP dan satunya lagi lebih besar seukuran siswa SMA.

“Tadi kami dapat informasi bahwa ada anak yang tergeletak diduga meninggal dunia. Kami ke TKP, keterangan sementara ada dua kelompok anak di bawah umur terlibat tawuran dengan menggunakan senjata tajam. Korban dibawa ke rumah sakit,” kata Agah Sanjaya.

Ia menuturkan, petugas masih berada di sekitar TKP untuk mengumpulkan keterangan saksi-saksi demi memperjelas peristiwa maut tersebut. Saat ditanya apakah tawuran itu terencana atau insidentil, ia belum bisa memastikannya lantaran masih terus didalami.

“Anggota di lapangan sedang mengumpulkan saksi untuk memperjelas kejadian. Sekolahnya apakah SMP atau SMA, masih kami dalami. Yang jelas keterangan saksi di lapangan masih anak-anak di bawah umur. Pelaku sendiri belum ada,” terangnya.

Setelah memintai keterangan, dua orang yang diduga mengetahui peristiwa itu langsung dibawa petugas untuk mencari rumah pelajar yang terlibat tawuran. Hingga pukul 23:00 WIB, mereka belum juga kembali namun Mapolsek Bogor Barat mulai didatangi sejumlah orang yang kemungkinan besar dari pihak sekolah.

Tak cuma di Bogor, tawuran juga terjadi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (31/7/2018) sore. Kali ini, pertikaian antar dua kelompok remaja itu berlangsung di Jalan Raya Serpong, Kademangan, Setu.

Tawuran berlangsung sekira Pukul 16.00 WIB. Ketika itu, masing-masing kelompok yang diduga berasal dari SMK Sasmita Pamulang dan SMK Bhipuri Cilenggang, saling berhadap-hadapan sambil mengayunkan berbagai senjata tajam.

Seperti dikomando, tiba-tiba kedua kelompok yang berjumlah 50 puluhan pelajar itu langsung terlibat bentrokan fisik. Korban pun jatuh, seorang pelajar bernama Ahmad Fauzan (18) dari SMK Sasmita tergeletak bersimbah darah. Tepat di bagian bawah matanya, tertancap pedang yang nyaris menembus kepala belakang.