Bogor Daily – SOSOK Gus Miftah mendadak tenar. Ini setelah videonya selawatan dikelilingi cewek-cewek seksi di sebuah kelab malam viral di media sosial. Video tersebut memicu perdebatan karena Gus Miftah dianggap mengumandangkan selawat di tempat yang tak lazim. Apalagi di tengah para pemandu lagu yang berbusana minim.
Seperti yang terlihat dalam video, ulama asal Yogyakarta itu mengajak pemandu karaoke bergaun seksi ikut mengaji dan berselawat. Bagi Miftah, berdakwah bisa dilakukan dengan cara apa pun, termasuk dengan caranya yang mendatangi pemandu karaoke di kelab malam. Meski sempat mendapat penolakan, dia mengatakan ada beberapa yang akhirnya bertobat.
“Mendingan mau selawat daripada nggak selawat sama sekali. Tidak semuanya kan harus sepaham dengan saya. Ini caraku, ini jalan dakwahku,” kata Miftah, Selasa (11/9/2018).
Ia mengaku tak pernah menghakimi jalan hidup seseorang. “Saya tidak pernah menghakimi mereka. Artinya, saya berpikir, ngaji bukan hanya persoalan pahala dan dosa. Surga-neraka, seburuk apa pun mereka, tidak kehilangan mereka dalam hatinya,” lanjutnya.
Gus Miftah sebenarnya sudah membeberkan video itu di akun Instagram-nya, Kamis (6/9/2018) lalu. Ia menjelaskan video tersebut diambil dari Boshe VVIP Club Bali, 6 September 2018 lalu.
Menurutnya, selawat untuk Nabi Muhammad SAW memang sepatutnya dikumandangkan siapa saja. “Dunia beserta isinya diciptakan Allah karena nur [cahaya] Muhammad, kalau mau dapat dunia seisinya banyaklah berselawatkepada sayyidina Muhammad. Suasana selawat di #boshebali #boshevvipclubbali #boshekaraoke,” ungkap Gus Miftah menyertakan videonya saat berdakwah di Boshe VIP Club Bali.
Sebelumnya, ia mengaku sudah meminta izin kepada pemilik kelab. “Itu pengajiannya 6 September kemarin. Awalnya dulu saya surati, datangi, ajak ngaji boleh nggak. Awalnya saya belum kenal dengan owner-nya. Akhirnya saya lobi dan alhamdulillah diizinkan,” kata Miftah.
Miftah mengatakan pemilik kelab malam di Bali itu mengumpulkan para pemandu karaoke dan beberapa tamu untuk pengajian. Mereka pun tidak mempersoalkan adanya pengajian itu. “Awalnya mereka menolak, tapi lama-lama mengerti. Saya ke Bali itu beli tiket sendiri. Saya ceramah, sebelum berdoa, saya ajak selawatan dulu. Ada tanya-jawab juga,”tuturnya
Menariknya saat di Bali, ada tiga anak pemandu lagu yang menyatakan tobat. “Mereka bilang kalau dia terakhir (bekerja) di kelab itu. Sudah selesai. Malu juga katanya. Banyak yang japri (menyampaikan pesan secara pribadi) dan kasih testimoni, gara-gara mengaji, berubah banyak,” kata Miftah.
Video viral itu kemudian memicu komentar Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Melalui akun Twitter-nya, @cakimiNOW, Minggu (9/9/2018), Cak Imin menganggap selawat adalah doa yang bisa dikumandangkan di mana saja.
“Selawat itu doa dan ibadah sekaligus, selawat itu jalan tol menuju terkabulnya doa, paling mudah dan ringan dilaksanakan tanpa harus berwudu, tidak harus menghadap kiblat. Kapan pun dalam kondisi apa pun bisa dan boleh membaca selawat. Allohumma sholly ‘ala sayyidina Muhammad,” ungkapnya.
Belum berhenti di situ, politikus PKB tersebut juga menegaskan tindakan Gus Miftah pada video viral itu sudah tepat. “Boleh dan tepat, justru di tempat seperti ini [kelab malam] sering-sering aja diajak selawat supaya selamat dan husnul khotimah; yang awal dianggap tidak baik tetapi bisa berakhir dengan sangat baik, siapa Gus Miftah yang hebat itu ya?” tandasnya.
Sementara itu, video viral dan perdebatan netizen itu tampaknya tak diambil pusing oleh Gus Miftah. Melalui akun Instagramnya, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Tundan, Sleman, DIY itu beberapa kali membagikan poster rencana dakwahnya di lokasi-lokasi yang mengejutkan
Sekedar diketahui, Miftah merupakan seorang pria keturunan jawa yang dibesarkan di Lampung. Sosoknya dikenal banyak tokoh besar, ulama dan artis lokal. Bahkan, pada malam minggu pahing setiap bulannya, Miftah rutin menggelar pengajian mujahadan.
Sederet nama-nama artis lokal dan artis papan atas yang pernah hadir pada acara tersebut di antaranya cak Dikin, Marwoto, Nyi Beruk, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Prof Amin Rais, Sakti Sheila On7, Ustadz Yusuf Mansyur, Opik, Syekh Ahmad Al Misri, Ayu Azari, Anang dan Ashanti.