Friday, 29 March 2024
HomeNasionalRamai-ramai Warga Bantu Keluarga Dasirin Pindah dari Kandang Kerbau

Ramai-ramai Warga Bantu Keluarga Dasirin Pindah dari Kandang Kerbau

Bogor Daily – Keluarga Dasirin yang terpaksa hidup di sebuah kandang kerbau yang berada jauh dari pemukiman, membuat warga setempat prihatin. Beberapa kali dibujuk untuk turun bukit dan menempati rumah kosong yang ada, saat itu tidak membuahkan hasil.

Namun, upaya warga tidak terhenti di situ saja. Setelah beberapa kali dibujuk rayu, akhirnya Dasirin Dasirin (46), Tarkonah (36) dan dua anaknya yakni Vivi Ratnasari (11) serta Wiwit Setiyaningsih (16), mau untuk turun bukit dan hutan menerima tawaran dari warga Desa Sengare.

Meskipun keluarga Dasirin merupakan pendatang dari Desa Krompeng (masih dalam satu wilayah Kecamatan Talun), keramahan warga desa setempat untuk menerima Dasirin begitu terlihat.

Begitu mendengar kabar keluarga Dasirin mau turun bukit dan hutan, warga berbondong-bondong membantu proses evakuasi keluarga Dasirin.

Sedangkan untuk warga perempuan bahu-membahu membersihkan rumah kosong yang akan ditempati keluarga Dasirin, termasuk juga menyiapkan keperluan makan-minumnya baik untuk keluarga Dasirin maupun warga yang bergotong royong.

“Kalau warga sini semangat gotong royongnya tinggi. Apalagi terkait dengan kegiatan kemanusiaan,” kata Kepala Desa Sengare, Hasanudin pada detikcom, Minggu (2/9/2018).

Jalan setapak menyusur bukit dengan ketinggian yang terjal, tidak menjadikan patah semangat para pemuda dan warga setempat untuk memindahkan keluarga Dasirin. Jarak menanjak dari jalan setapak desa ke puncak bukit jaraknya sekitar dari 400 meter dengan medan yang terjal.

Sesampainya di lokasi kandang, warga tanpa perintah langsung membenahi barang-barang milik keluarga Dasirin. Barang-barang yang kecil, dibungkus dengan karung yang sebelumnya memang telah disiapkan warga untuk membungkus barang-barang. Karung yang terbungkus tersebut dipanggul dengan menggunakan kayu untuk dipikul.

Tampak warga terus keluar masuk kandang kerbau untuk mengangkut barang-barang milik keluarga Dasirin.

“Alhamdulillah, kita merasa senang Pak Dasirin ini mau turun bukit. Kami merasa kasihan pada anak-anaknya yang harus tidur di kandang kerbau,” kata Hasanudin.

Barang-barang Dasirin memang tidak banyak. Hanya beberapa pakaian, surat-surat kependudukan, dan alat memasak.

Seorang pekerja sosial tampak menggendong anak Dasirin, Vivi. Sedangkan Wiwit, anak pertama Dasirin digendong oleh ayahnya. Kedua anak ini memang sulit untuk berjalan karena cerebral palsy.

Jalan yang licin karena usai guyuran hujan membuat warga harus ekstra berhati-hati menuruni bukit yang sangat curam ini.

Di ujung jalan desa yang cukup lebar, sudah menunggu pikap untuk mengangkut barang-barang itu ke rumah sementara.

“Ini untuk mengangkut keluarga Dasirin dan barang-barangnya. Kasihan kalau jalan sampai balai desa jauh,” kata Yanto (35) yang sedang menunggu rombongan warga. Sepanjang jalan, rombongan warga dan relawan ini menjadi perhatian warga sekitar.

Sesampainya di rumah yang dituju yakni rumah dinas milik Puksesmas Pembantu (Pustu) Desa Sengare Talun, nampak para warga lain menyambut keluarga Dasirin. Bangunan kosong yang menahun sudah nampak bersih dan rapi lengkap dengan minuman dan cemilan.”Untuk sementara, Keluarga Pak Dasirin tinggal di sini, sambil menunggu pembangunan rumah di atas tanah desa, yang berada tidak jauh dari sini,” jelas Hasanudin.

Diakui Hasanudin, evakuasi keluarga yang hidup di kandang ternak di desa setempat bukan pertama kalinya.

“Sebelumanya juga ada yang begitu. Kita evakuasi dan kita bangunankan rumah di tanah desa dengan cara bergotong royong,” ungkapnya

Kini Keluarga Dasirin tinggal di rumah jauh lebih layak dan mempunyai tetangga. Walaupun untuk sementara, namun diharapkan keluarga ini akan memiliki rumah dalam waktu dua pekan lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here