Friday, 26 April 2024
HomeNasional­Jilat Ludah Sendiri, Pemkot Perpanjang Sewa Plaza Bogor

­Jilat Ludah Sendiri, Pemkot Perpanjang Sewa Plaza Bogor

BOGOR DAILY – Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor fokus menata kawasan Jalan Surya­kencana, Kecamatan Bogor Tengah, mulai dari hingga Gang Aut. Selain membangun pedestrian yang lebih 'wah', pemkot juga beren­cana menyulap gedung menjadi gedung parkir dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkonsep Park and Ride. Apa­lagi kontrak sewa bakal habis pada bulan ini dan tidak akan diperpanjang pemkot demi memuluskan pembangu­nan tersebut.

Nyatanya, pemkot malah men­jilat ludahnya sendiri dengan memutuskan akan memperpan­jang sewa hingga 2020. Sebab, konsep gedung Park and Ride dianggap masih me­merlukan kajian dan berbagai tahapan, sehingga tidak bisa segera untuk dikerjakan.

Direktur Operasional (Dirops) Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Kota Bogor, Syuhairi Nasution, membenarkan perpanjangan sewa gedung yang sudah ada lebih dari 30 tahun tersebut. Pemkot sudah melakukan beberapa pertemuan dengan direksi perusahaan pelat me­rah tersebut dan membahas kemungkinan perpanjangan kontrak sewa . “Sehingga pedagang masih tetap bisa jualan ya dua tahun ke depan,” kata Syuhairi.

Dia melanjutkan, perpanjangan kontrak sewa di tidak hanya berlaku untuk pedagang kios saja, tetapi juga untuk Yogya dan Robinson. Sebab, semua tenan dan pedagang kios men­jadi satu kesatuan dalam gedung . “Jadi berlaku untuk semua,” ucapnya.

Terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menuturkan, konsep mengubah gedung plaza men­jadi area parkir bertingkat dan RTH tersebut masih memerlukan banyak proses dan tahapan yang harus dilalui. Sehingga pengo­songan dan pembongkaran gedung dipastikan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. “Masih perlu tahapan panjang. Rencana revitalisasi kawasan dan sekitarnya, ter­masuk akan menyulap gedung menjadi ruang ter­buka hijau,” kata Bima.

Pria 45 tahun itu menambah­kan, pemkot sedang fokus me­mikirkan setiap langkah agar tetap menguntungkan semua pihak. Termasuk relokasi peda­gang yang nantinya tergusur. Saat ini dinas terkait bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) besutan Andri Latif itu masih merumuskan formula-formula yang tepat sebelum melakukan pembangunan.

”Tim terus membangun komu­nikasi dengan Yogya, Ramayana, juga dengan pedagang dan se­muanya. Semua masih dalam pembahasan. Pokoknya masih lama. Kalaupun akan dibongkar, itu kemungkinan pada 2020,” pungkasnya. (sumber metropolitan.id/bdn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here