Friday, 29 March 2024
HomeBeritaSejak 1700-an Bahasa Indonesia sudah Masuk ke Benua Australia

Sejak 1700-an Bahasa Indonesia sudah Masuk ke Benua Australia

BOGORDAILY – Meski Australia tidak memiliki bahasa resmi nasional, tapi menjadi bahasa yang digunakan sejak kedatangan penjelajah asal Eropa. Padahal asal Indonesia justru tercatat sebagai bahasa asing pertama yang masuk dan dipelajari di benua Australia.

Bahasa ini pertama kali diperkenalkan kepada suku asli yang tinggal di Australia Utara pada tahun 1700-an, saat nelayan dari Makassar datang untuk menjalin hubungan dagang.

“Suku Yolngu adalah orang pertama di benua Australia yang menggunakan bahasa asing dengan belajar bahasa Makassar dan dari Indonesia,” ujar Dr Paul Thomas peneliti dari Monash University di Melbourne.

Awal November lalu, PM Scott Morrison telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bangkok, Thailand dan Presiden Jokowi telah berjanji segera meratifikasi perjanjian perdagangan bebas kedua negara.

Menurut Dr Paul jika nantinya perdagangan bebas ini diterapkan maka akan membantu bagi minat belajar di Australia.

“Tapi jika warga Australia masih tidak berminat dengan budayanya, maka masa depan [ di Australia] tidak begitu bagus.”

Buku tersebut juga ditulis oleh beberapa peneliti lainnya yang membahas aspek-aspek terkait pengajaran dan penggunaan di Australia, termasuk pengalaman sejumlah guru . Diantara penulis adalah Charles A. Coppel, Julia Read, David Reeve, David T. Hill, Jan Lingard, Stuart Robson, Ron Witton, Lesley Harbon, Keith Foulcher, Barbara Hetley, Lindy Norris. Penulis asal Indonesia seperti Dwi Noverini Djenar, Hendrarto Darudoyo, dan Firdaus juga ikut menyumbangkan pemikirannya.

Mengutup dari laman wikipedia, Istilah (Jawi: بهاس ملايو) mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia). merupakan lingua franca dalam kegiatan perdagangan dan keagamaan di Nusantara sejak abad ke-7.[1] Migrasi kemudian juga turut memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand Selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau Natal dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.

SUMBER: Detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here