Saturday, 18 May 2024
HomeBeritaSistem Zonasi, Sekolah Mesti Bijak Menghadapi Siswa dari Kalangan Kaya dan Miskin

Sistem Zonasi, Sekolah Mesti Bijak Menghadapi Siswa dari Kalangan Kaya dan Miskin

BOGORDAILYPengamat Pendidikan, Doni Koesoema, berpesan supaya ada penguatan pendampingan untuk siswa dari keluarga tidak mampu yang masuk sekolah favorit karena kebijakan zonasi. Dia khawatir terjadi kesenjangan antara siswa tajir dan siswa miskin.

“Itu anak-anak bisa stres kalau misalnya nanti sekolah A, sekolah favorit ini anak dari keluarga miskin misalnya masuk sekolah ini, sementara di sekolah ini gurunya, anak anak tajir, biaya hidupnya keluar negeri, lalu anak (keluarga miskin) ini bisa stres,” kata Doni di diskusi Membedah Zonasi PPDB di Kantor LAN, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).

Harusnya, kata Doni, sekolah bisa mengembangkan budaya menghargai antarsiswa. Bukan mengutamakan gaya hidup siswa.

“Kalau kemudian sekolah masih seperti itu nanti anak-anak yang gara gara zonasi punya akses ke sini bisa jadi stres, gak tersembuhkan,” ucapnya.

Tantangan lainnya, kata Doni adalah tentang peningkatan keterampilan guru. Dia menyebut, para guru harus mengubah perspektifnya bahwa dia melayani semua peserta didik dan bukan melayani anak-anak yang pintar saja.

“Dengan demikian guru nanti juga berani nanti di rotasi jika pindah sekolah,” kata Doni.

Kemudian, lanjut Doni, guru perlu mengubah paradigma pengajaran. Artinya, guru guru sekolah negeri yang biasa mengajarkan anak-anak pintar tidak kaget mengajari siswa berlatar belakang ekonomi rendah.

“Karena anak-anaknya campuran, anak-anak tukang sayur, yang males males belajar, belajarnya berbeda, gurunya jadi stres,” ucap dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here