BOGORDAILY- Diskotek Colosseum Club 1001 menjadi viral di media sosial setelah Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganugerahinya penghargaan pada 6 Desember namun menganulirnya kembali 16 Desember lalu.
Rabu malam 18 Desember 2019, wartawan Tempo menginvestigasi ke satu sudut meja bar di Colosseum Club 1001. Pemeriksaan berlapis harus dilalui untuk bisa masuk diskotek di kawasan Pinangsia, Jakarta Barat ini. Mulai dari sepasang sekurit berbadan tegap 180 sentimeter yang hanya menyapa, sampai rekannya yang memeriksa isi tas dan menempel stiker pada kamera ponsel setiap pengunjung.
Link Video:
https://www.youtube.com/watch?v=HkYBoWlM6Bs
Duduk manis di sudut meja bar di ruang utama diskotek itu pun belum membebaskan Tempo dan para tamu lainnya dari pengawasan para penjaga. Mereka tersebar di sejumlah sudut dengan senter di genggaman.
Malam itu–sekalipun ditemani dentuman musik elektronik yang dipandu disjoki serta pendar cahaya khas dunia gemerlap–berasa lengang pada awalnya. Pengunjung, datang berpasangan maupun berkelompok, lebih banyak mengalir selepas tengah malam. Pada momen yang sama, bergiliran rombongan penari seksi beraksi di empat tiang panggung utama.
Pada hari kerja, seperti Rabu malam itu, Colosseum mematok tiket masuk Rp 100 ribu–Rp 150 ribu lebih murah dibandingkan saat akhir pekan. Tapi tarif tersebut sudah termasuk minuman berkadar alkohol 5 persen dengan isi 330 mililiter. Ada empat macam pilihan minuman alkohol yang bisa dipilih pengunjung yang telah membayar tiket masuk.
Pengunjung yang datang berkelompok pun bisa memesan meja khusus yang ada di sekitar area panggung utama Colosseum tempat pole dance yang menggairahkan itu digelar. Untuk meja dengan kapasitas empat orang dipatok Rp 2 juta. Paket harga itu sudah gratis biaya tiket masuk untuk empat orang. Total ada 63 meja berkapasitas empat orang.
Sedangkan, meja dengan fasilitas sofa dipatok tarif Rp 5 juta. Paket tersebut gratis masuk untuk 10 orang. Pada hari kerja tiket masuk tanpa memesan meja Rp 100 ribu dan harga naik pada akhir pekan antara Rp 100-250 tergantung bintang tamu yang dihadirkan manajemen Colosseum.
Tamu tetap Colosseum, Erik, mengatakan klab malam itu salah satu yang terbaik yang ada di Jakarta. Menurut dia, memang pantas Colosseum mendapatkan penghargaan Adikarya Wisata. “Tempatnya luas dan sound sistem bagus dan sering datangkan DJ dari luar,” ujarnya sambil kepala dan sebagian badannya mengikuti musik helaan disjoki.
Seorang pegawai di diskotek itu juga mengklaim Colosseum tidak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan, setiap akhir pekan disebutnya tidak kurang dari 600 pengunjung datang. Selain penari tiang nan seksi, dia menyebut para disjoki kelas dunia sebagai pemikat utama. “Colosseum memang sering mengundang DJ terkenal,” katanya. (*)