BOGORDAILY – Rabu Keliling ( Boling) Bupati Bogor Ade Yasin masih menjadi alat komunikasi yang ampuh untuk merebut hati dan pikiran masyarakat Kabupaten Bogor.
Karena Ade Yasin bisa dengan langsung menyampaikan pesan dan sekaligus menggerakan programnya yang sudah ia canangkan.
Tentunya, setiap kali Boling, Bupati Bogor selalu didampingi sejumlah kepala dinas dan beberapa pejabat lainnya yang ada dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Bogor. Pada Boling kali ini, Rabu ( 11/12/2019) Kecamatan Tenjolaya dapat giliran dikunjungi Ade Yasin.
Lalu apa menutut pengamat, soal Boling Bupati Bogor?
Menurut Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) YusfitriadI, sebetulnya program Boling Bupati Bogor itu sangat menarik. Bupati akan mendengar dan melihat langsung kondisi masyarakat Kabupaten Bogor.
Begitupun masyarakat bisa berintraksi dan bertatap muka dengan Bupati Bogor Ade Yasin.
Namun, Boling juga tidak hanya sekedar mendekatkan sosok Bupati ke tengah tengah masyarakat. Jauh lebih dari itu, Boling seharusnya menjadi sarana untuk memotret berbagai persoalan yang ada di tengah tengah masyarakat.
“Potret itulah yang akan menjadi kebijakan bupati dalam merumuskan berbagai program secara sistematis,” kata Yusfitriadi.
Menurut Yusfitriadi, melalui Boling, Bupati Bogor akan mampu memetakan masalah. Menganalisis bahkan menentukan program substantif dan prioritas untuk memecahkan berbagai masalah. Tentunya melalui pemetaan itu, akan banyak hal yg bisa dipotret dan ditentukan skema programnya.
Sehingga, kata Yusfitriadi, Boling, bisa dijadi alat Bupati Bogor untuk riset dalam bidang manajemen tata kota. Perencanaan wilayah dan perizinan.
“Bahkan dalam Boling ini, bisa mengetahui manajemen kebencanaan. Perencanaan pengembangan infrastruktur. Serta manajemen sumber daya dan potensi daerah,” Kata Yusfitriadi.
Terkait program kerja Ade Yasin, menurut Yusfitriadi, hal itu sudah masuk pada persoalan tehnis. Sehingga bila program Bupati Bogor bisa dirasakan dan berpengaruh terhadap kemajuan sebuah wilayah, maka basis pemetaannya harus serius.
“Sehingga program apapun bisa tepat sasaran. Karena setiap daerah tentu mempunyai permasalahan yang beragam,” pungkas Yusfitriadi ( Nanang Hidayat)