BOGORDAILY – Balap sepeda Indonesia langsung mengalihkan fokus ke Olimpiade 2020 Tokyo setelah gagal memenuhi target enam emas di SEA Games 2019 Filipina. Mereka optimistis mengamankan satu tiket dari BMX putra.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Budi Saputra, mengatakan akan segera berbenah. Mereka bertekad meloloskan satu pebalap ke Olimpiade Tokyo pada 24 Juli sampai 9 Agustus 2020.
“SEA Games ini buat saya bukan parameter, tapi bicara target memang gagal di sana,” kata Budi ketika ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Apalagi, BMX menjadi salah satu tulang punggung untuk balap sepeda Indonesia bisa merebut tiket ke Olimpiade. Saat ini, nomor BMX berada di peringkat 16 dunia. Untuk bisa mendapat tiket, Indonesia harus masuk 12 besar peringkat negara.
“Yang potensi lolos paling besar itu dari nomor BMX karena posisi kami saat ini ada 16 dunia by nation. Di atas kami ada Jepang dan Rusia. Keuntungan kami adalah Jepang tuan rumah sementara Rusia terkena sanksi sehingga kemungkinan kami bisa naik,” dia menjelaskan.
Menurut perhitungan, Indonesia tinggal butuh 200 poin untuk bisa menyodok ke peringkat 12 dunia. Untuk itu, tahun depan, PB ISSI juga telah menjadwalkan atletnya untuk mengikuti beberapa kejuaraan. Baik untuk cabang disiplin BMX putra maupun trek.
BMX terdiri dari I Gusti Bagus Saputra, Rio Akbar, dan Toni Syarifudin. Sementara trek diperkuat Crismonita Dwi Putri, Elga Kharisma Novanda, Puguh Admadi, Terry Yusha Kusuma, Ayustina Delia Priatna, dan Bernard Benyamin.
“Untuk trek kami masih menyisakan dua event kualifikasi lagi yaitu World Cup 2020 dan World Championship 2020 di Kanada,” Budi mengemukakan.
Sedangkan untuk disiplin BMX sedikitnya masih ada delapan sampai 10 kejuaraan. Rinciannya, empat seri world cup, satu kejuaraan dunia, satu event hors class, dan kejuaraan Asia, serta tiga single event C1.
“Itu semua wajib diikuti dan kami optimistis. Sebab, memang besar banget peluangnya,” dia menegaskan.