BOGORDAILY – Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) mengimbau agar siapapun yang menggunakan venue tetap menjaga fasilitas. Kendati penyewa membayar uang jaminan, bukan berarti bebas melakukan perusakan.
PPK GBK hampir merugi di setiap laga sepakbola yang dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan. Meski PPK maupun panitia penyelenggara kerap mengimbau untuk menjaga setiap fasilitas, namun tetap saja menyisakan pekerjaan rumah bagi si tuan rumah.
Terbaru, laga lanjutan Liga 1 antara Persija Jakarta dengan Persebaya Surabaya di SUGBK, pada Selasa (17/12/2019), dengan hasil 1-2. Usai pertandingan ditemui sejumlah kerusakan yang dilakukan oleh penonton tribune.
Tidak hanya kursi-kursi yang patah, pagar pembatas, hingga televisi LED juga rusak karena ulah oknum suporter.
“Memang ada deposit, pasti itu, tidak hanya Persija, siapapun yang menyewa akan memberi uang jaminan kepada kami kalau ada kerusakan,” kata Dyah kepada detikSport, Rabu (18/12/2019).
Atas aksi itu, tentu pihak klub Persija Jakarta, selaku tuan rumah harus siap ganti rugi. Kebetulan, setiap laga yang tersaji si penyewa biasanya memberikan uang jaminan kepada pihak penyedia, PPK GBK, sebesar Rp 1 miliar.
Hubungan Masyarakat PPK GBK, Dyah Kumala Sari, mengatakan terlepas dari uang jaminan yang diberikan oleh klub sejatinya ada kesadaran bagi seluruh pihak untuk menjaga setiap fasilitas yang bukan miliknya. Sebab, kejadian seperti ini sudah berulang.
“Tapi terlepas dari itu, siapapun pengguna GBK, meski ada uang jaminan tidak lantas melakukan apapun. Ini (GBK) bukan milik satu klub atau sekelompok orang, tapi milik negara,” dia menjelaskan.
“Makanya kami selalu mengimbau tidak hanya suporter tapi siapapun untuk menjaga GBK. Imbauan ini untuk seluruh masyarakat untuk bisa menjaga GBK,” dia mengimbau.