BOGORDAILY – Wali Kota Bogor Bima Arya memimpin apel pencegahan tawuran di Kota Bogor, Kamis (30/1/20). Dalam kesempatan tersebut, ia mengumpulkan seluruh aparatur wilayah mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan bersama jajaran TNI/Polri untuk membubarkan titik-titik kerumunan dari kelompok pelajar yang terindikasi akan tawuran.
Tampak dalam kegiatan tersebut Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Komandan Kodim 0606/Kota Bogor Kolonel Arm Teguh Cahyadi, Komandan Denpom III/1 Bogor Letkol CPM Sugiarto.
Tidak hanya tempat nongkrong, petugas gabungan juga menyisir titik-titik vandalisme, warung miras yang sering menjual kepada pelajar dan menjadi salah satu pemicu terjadinya tawuran. Titik pertama yang dituju adalah kawasan Suryakencana. Warga mengeluhkan sering adanya kelompok pelajar yang nongkrong hingga vandalisme.
Petugas gabungan pun membersihkan coretan tersebut agar tidak ada lagi simbol-simbol gank pelajar. Kegiatan serupa juga dilakukan di Jalan Pajajaran, Terminal Baranangsiang dan kawasan Tanah Baru.
Untuk di Baranangsiang, petugas mendapatkan informasi dari warga bahwa sebelum tawuran para pelajar kerap membeli minuman keras jenis ciu di sebuah warung di dekat terminal. Benar saja, puluhan botol miras diamankan dari sebuah warung dan penjual dimintai keterangan oleh petugas.
“Kami ingin bersihkan tempat yang terindikasi menjadi tempat nongkrong gank tawuran. Jadi, atribut, lambang, simbol-simbol, kita bersihkan bersama-sama Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Dandenpom. Tadi juga beberapa lokasi menjadi tempat nongkrong anak-anak sebelum tawuran, meminum miras, itu kita amankan juga,” ungkap Bima.
Di kawasan Tanah Baru, petugas gabungan juga menangkap empat pelajar lari saat petugas datang. Bahkan, dari salah satunya, didapati obat-obatan terlarang. Petugas juga memeriksa obrolan di media sosial mereka untuk membongkar motif tawuran.
“Ada juga beberapa anak yang nongkrong dan tertangkap basah sedang menggunakan obat-obatan jadi kita amankan dan nanti oleh pak Kapolres dan jajaran dalami dan diproses. Kegiatan ini akan rutin dilakukan secara berkala. Ini harus terus, tidak bisa sekali atau dua kali. Harus rutin. Sampaikan ke anak-anak, pilihannya hanya dua, dibina atau dipenjara. Itu saja. Mumpung masih ada waktu, kembali ke jalan yang benar. Kalau tidak mau, ya kami bina atau kami penjarakan,” tandasnya.
Bima menyebut ada belasan sekolah yang langganan tawuran di Kota Bogor. “Ini jadi atensi khusus. Kita sudah punya maping titik-titik tempat nongkrong, gank tawurannya apa saja, sosial medianya, semua kita dalami,” terangnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser menyatakan dukungannya kepada Pemkot Bogor dalam memberantas tawuran pelajar. “Pelaku-pelaku sebelumnya yang diamankan akan diproses secara tegas oleh kami. Untuk yang hari ini tertangkap dengan barang bukti obat-obatan terlarang kita dalami, karena nanti dari keterangan ini kan kita tahu dari mana sumbernya. Nanti satuan narkoba yang akan tindak lanjuti. Makanya kami bawa ke Polres untuk dimintai keterangan, kita cek urine, dapat obat dari mana nanti kita telusuri. Nanti kita putus rantainya,” pungkasnya. (prokompim/bdn)