BOGORDAILY- Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) akhirnya memiliki runway 3 atau landasan pacu ke-3. Presiden Jokowi telah meresmikan runway 3 tersebut, Kamis lalu (23/1/2020). Dengan demikian, Bandara yang terletak di Tangerang, Banten ini menjadi yang pertama memiliki tiga landasan di Indonesia.
“Kita harus pahami bahwa ini bandara pertama di Indonesia yang lakukan 3 runway sekaligus.” Kata pengamat penerbangan Gerry Soedjatman dalam press briefing di Soekarno Hatta, Minggu (26/1/2020).
Meski baru diresmikan beberapa hari, sejatinya landasan 3 ini sudah beroperasi sejak 21 Desember 2019 lalu. Keberadaan landasan pacu baru ini diharapkan bisa jadi solusi kepadatan lalu lintas udara. Selama ini banyak pesawat berputar-putar karena padatnya landasan.
Namun begitu, sebelumnya, kehadiran landasan baru ini banyak menuai catatan. Ini dikarenakan ada sejumlah hal teknis menjadi catatan antara lain, soal jarak antara runway 3 dan runway 2 yang dianggap tak memadai dalam mendukung keberangkatan pesawat secara paralel.
Bahkan, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) sempat melayangkan surat terkait pengoperasian Runway 3 Bandara Soetta pada akhir Desember 2019.
Pada 17 Desember 2019, ICAO mengirimkan surat ke Kemenhub yang diteken oleh Regional Director ICAO Arun Mishra. Isinya soal beberapa catatan terkait hasil misi pendampingan tim dari ICAO pada 9-12 Desember 2019 mengenai rencana pengoperasian runway baru Soekarno-Hatta.
ICAO juga memberikan catatan soal Advanced Surface-Guidance and Control System (A-SMGCS) alias sistem permukaan-gerakan lanjutan dan manajemen lalu lintas udara agar memerlukan evaluasi lebih lanjut setelah beroperasinya runway baru. Lembaga ini juga memberikan catatan soal pelatihan bagi air traffic controller untuk penggunaan operasional runway yang baru, dan lainnya.
Menanggapi ini, Gerry mengatakan runway 3 Bandara Soekarno-Hatta memenuhi aspek keamanan.
“Untuk runway ketiga ini memang sempit, tapi bukan berarti tidak aman. Contoh (sudah ada bandara dengan runway lebih sempit) di Dubai ada … Bukan berarti tidak mungkin, tapi butuh waktu,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga hadir di Bandara Soekarno-Hatta.
“Dulu runway 2 itu dipakai take-off dan landing, berurut-urutan itu 1 runway. Sekarang ini dipisah. Jelas itu safety-nya,” tandasnya. (CNBC)