BOGORDAILY – Imlek identik dengan hari raya warga keturunan Tionghoa, di hari Imlek ke 2571 inipun banyak harapan yang datang dari warga keturunan Tionghoa tersebut, salah satunya petugas di Vihara Dhanagun, Kota Bogor yaitu Ko Ayung.
Pria yang berusia 69 tahun itu berharap, Imlek tahun 2020 ini bisa menjadikan masyarakat semakin rukun dan selalu diberkati kesehatan.
“Harapan saya dengan masyarakat pada umumnya sama, kalau saya satu mintanya selamat dan sehat,” katanya kepada Bogordaily.net ketika di temui di Vihara Dhanagun Kota Bogor, Sabtu (25/1/2020) malam.
Ko Ayung itu juga meminta harapan di tahun 2020 dan kedepannya, agar masyarakat semakin rukun serta berusaha tidak susah. Walaupun, di Indonesia ini khususnya Bogor agama berbeda-beda.
“Semoga negara kita juga damai dan rukun, nyari usaha juga gak susah, untuk semua masyarakat,” ungkapnya.
Pada kegiatan hari ini ia menjelaskan, di hari Imlek ini pada umumnya masyarakat yang identik dengan keturunan Tionghoa itu bisa menghormati leluhur.
Hal itu berbeda dengan agama-agama lainnya seperti Islam. Menurutnya, di Islam sendiri harus menjalankan kewajiban Jumat berjamaah, dan umat nasrani diwajibkan dengan beribadah Sabtu dan Minggu.
“Kalau di kita anda kapan ada waktunya jadi sipatnya lebih demokrasi. Anda waktunya bisa pagi silahkan, bisa siang dan sore silahkan. Malam pun gak jadi masalah toh nilainya sama,” jelasnya.
Jika di ibaratkan dengan Agama Islam, Imlek ini adalah sebuah hukum wajib akan tetapi sunah. Yang disebut wajib lanjutnya adalah, harus berbakti kepada orang tua. Karena, bakti yang utama adalah terhadap negara yang lebih besar.
“Kalau bakti terhadap orang tua itu bakti kecil tapi hukumnya bakti itu hukumnya wajib. Anda tidak bisa tawar menawar cara melaksanakan nya itu sunah, anda mau pakai caranya terserah anda sesuai dengan kemampuan. Anda bisa memberi, dan kalau anda gak mampu bisa dengan cara menghormati, atau kalau biasanya bersih-bersih silahkan, jadi hukumnya kalau anda laksanakan anda punya pahala kalau anda tidak laksanakan tidak masalah, tapi tidak ada pahala mungkin,” tuturnya.
Ia menambahkan, di tahun 2020 maupun yang sebelum dan akan datang prinsipnya adalah hidup harus punya cita-cita senantiasa menyayangi, dan jangan berpacu terhadap orang lain.
“Kita harus berani maju terus dalam hal yang positif. Belajar membina diri sendiri supaya kian taun kian hari kian maju dan kian baik, bukan kian hari banyak kerusuhan dan keributan, itu kan tidak ada manfaatnya, carilah sesuatu yang bermanfaat baik untuk negara maupun untuk masyarakat,” tukasnya. (Andi)