Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaKeraton Se-Nusantara Menyebut Sunda Empire Merusak Sejarah

Keraton Se-Nusantara Menyebut Sunda Empire Merusak Sejarah

BOGORDAILY – Polda Jabar menahan tiga tersangka sekaligus petinggi . Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) mengapresiasi kinerja kepolisian.

Ketua Umum FSKN sekaligus Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan kemunculan bisa menyesatkan informasi mengenai sejarah yang sudah ada. Bahkan dia menilai telah menipu masyarakat.

“Mereka dengan mudahnya memberikan informasi yang bohong atau hoaks. Ini bisa merusak sejarah. Artinya, mereka menipu masyarakat dan harus diproses secara hukum karena melanggar aturan undang-undang yang ada,” kata Arief saat ditemui detikcom di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jabar, Jumat (31/1/2020).

Arief mengatakan kemunculan , Keraton Agung Sejagat dan lainnya bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tak tertipu. “Kami memohon agar masyarakat segera melapor jika mengetahui adanya kejadian serupa,” kata Arief.

Arief menambahkan pemerintah berkewajiban untuk meluruskan sejarah tentang keraton yang ada di Indonesia. Sehingga, lanjut dia, kejadian kemunculan keraton atau kerajaan ‘abal-abal' bisa dicegah.

“Perlu dicegah agar tidak berkembang,” ucap Arief.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga pimpinan yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Nasri Banks selaku Perdana Menteri atau Grand Prime Minister, Rd Ratna Ningrum selaku kaisar atau ibunda ratu agung dan Raden Rangga alias HRH Rangga sebagai Sekretaris Jenderal.

Penetapan tersangka ini berdasarkan serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar. Polisi menetapkan dengan Pasal 14 dan 15 Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang penyebaran berita bohong yang menimbulkan keonaran.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here