BOGORDAILY – Tawuran yang terjadi pada Sabtu (25/1/2020) malam merupakan gabungan dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota dan Kabupaten Bogor. Hal itupun diungkapkan oleh Walikota Bogor Bima Arya usai melakukan rapat evaluasi tawuran di Balai Kota Bogor, Senin (27/1/2020).
“Mereka ini gabungan sekolah SMK yang ada di Kota maupun Kabupaten Bogor, kayak membuat geng sekolah gitu,” katanya kepada Bogordaily.net.
Hal itu kata Bima, merupakan hasil pemantauan Kominfo Kota Bogor melalui Media Sosial. Konsep mereka masih kata Bima dengan membuat gerombolan sekolah yang sudah tergabung dalam geng itu baik sekolah negeri maupun swasta, kemudian melakukan perjanjian tersendiri mengenai waktunya.
“Anggotanya dari berbagai SMA atau SMK, dan berkumpul menjadi satu geng dan membuat janji tersendiri nantinya,” ungkap Bima.
Bima menjelaskan, ada beberapa pola juga yang dilakukan pelajar untuk tawuran. Akan tetapi dirinya enggan menyebutkan pola apa yang diterapkan oleh geng tawuran tersebut.
“Mereka punya pola untuk bertarung satu sama lain. Jadi saya tidak akan sebutkan itu. Tapi sudah kita identifikasi. Kita akan tertibkan itu,” jelasnya.
Akan tetapi, komunikasi yang dilakukan oleh pelajar yang hendak tawuran tersebut sudah terdeteksi dan berasal dari komunikasi lewat media sosial.
“Komunikasi mereka dimedsos, maupun pergerakan mereka di lapangan, kita akan mencegah itu. Wilayahnya itu bisa jadi perbatasan antara Kota dan Kabupaten. Mayoritas kearah sana, kebencian, permusuhan untuk mengatur waktu tawuran,” tukasnya. (Andi)