BOGORDAILY – Banyak sekolah rusak pasca bencana yang terjadi awal tahun 2020 membuat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hasan akan menyediakan ruangan sekolah di tempat tenda.
Karena, proses pembelajaran walaupun kondisinya sangat sulit pasca bencana yang ruangan kelasnya rusak harus tetap berjalan.
“Karena kegiatan belajar mengajar harus tetap dijalankan. Maka dalam masa perpanjangan tanggap darurat bencana, kita akan keluarkan mereka ke tenda yang dilengkapi fasilitas MCK,” katanya, kepada Bogordaily.net, Kamia (16/1/2020).
Mengenai lokasi tenda itu lanjutnya, akan tetapberada di lingkungan sekolah baik itu lapangan untuk upacara atau halaman. Karena, perlu ada juga sekat supaya tidak ada penularan penyakit antara pengungsi dengan peserta didik.
Pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Bogor, awal tahun 2020, setidaknya 10 bangunan sekolah dijadikan lokasi pengungsian warga yang rumahnya terkena dan terancam bencana.
Di Kecamatan Sukajaya, ada 5 sekolah menjadi lokasi pengungsian. Yakni, SDN Cileuksa 01, SDN Cileuksa 03, SDN Cipayung 01, SDN Cipatat dan SDN Sukajaya 03.
Sedangkan di Kecamatan Nanggung, 2 bangunan sekolah menjadi lokasi pengungsian, yakni SDN Rancabakti dan SDN Pasir Peutey.
Adapun, di Kecamatan Cigudeg, 3 bangunan sekolah dihuni pengungsi, SDN Parakantiga, SDN Sukamaju 01 dan SDN Sukamaju 02. (Andi).