Saturday, 14 December 2024
HomeKabupaten BogorSatu Desa Lagi Terisolasi, Pemkab Segera Bangun Huntara

Satu Desa Lagi Terisolasi, Pemkab Segera Bangun Huntara

BOGORDAILY– Tinggal satu desa lagi yang terisolasi akibat longsor yang terjadi pada awal tahun 2020, yaitu Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Akan tetapi, proses tanggap darurat yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Bogor ini menyisakan satu hari lagi sampai tanggal 15 Januari 2020.

Menanggapi hal itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan, bahwa proses tanggap darurat masih dalam pengecekan lapangan, apakah masih ada desa yang terisolasi atau tidak.

“Masih harus cek lapangan dulu dalam dua hari ini diputuskan tanggal 15. Akan tetapi , berapa hari lagi akan diperpanjang,” katanya kepada Bogordaily.net, Selasa (14/1/2020).

Dirinya menyebutkan, ada kemungkinan proses tanggap darurat akan diperpanjang, karena satu desa lagi belum terbuka akses jalannya yaitu Desa Cileuksa dan harus masuk alat berat.

“Jadi kemungkinan akan diminta perpanjangan agar supaya alat alat masih bisa dipergunakan. Karena kalau sudah habis masa tanggap darurat, ditarik alat tidak bisa digunakan lagi. Kita masih butuh untuk membuka yang terisolir,” jelasnya.

Tidak hanya itu saja, pemerintah Kabupaten Bogor juga saat ini sedang membuat mekanisme sebelum dilakukan relokasi akan dibuat Huniat Tetap Sementara (Huntara). Dan pihaknya juga masih melihat tempat-tempat yang sekiranya aman untuk pembangunan Huntara.

“Kalau huntara kita bisa di tengah, di dekat kecamatan ada lahan kosong. Kalau yang relokasi harus betul betul diidentifikasi dulu. Jangan sampai ketika kita tempatkan tapi tidak layak,” akunya.

Dirinyapun mencontohkan, ada salah satu tempat relokasi di Desa Pasir Madang yang saat ini rawan juga untuk ditinggali karena lokasinya berdekatan dengan tebingan. Jadi menurut orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini harus betul-betul dalam menentukan relokasi dengan cermat.

“Nanti diidentifikasi yang bisa masuk kembali ke rumahnya yang tidak berarti tinggal di Huntara, Kan ada yang kena dampak, ada yg terdampak. Kalau istilahnya air kecipratan,” contohnya.

Ketika ditanya kapan pengerjaanya, dirinya menjawab akan melakukan pendataan terlebih dahulu. Dan besok Rabu (15/1/2020) dirinya akan melakukan rapat di Cigudeg untuk melakukan pendataan mana saja rumah yang diisi kembali dan bahaya untuk di isi serta rusak parah.

“Pembangunan Huntara itu semacam rumah besar bukan permanen. Satu bangunan berapa KK dipisahkan laki laki perempuan. Tidak mungkin per kamar. Minimal pindah dari tenda,” tukasnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here