BOGOR DAILY- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menyatakan masih membutuhkan tenaga honorer. Terutama untuk mengisi kekosongan pegawai pada Dinas Pendidikan.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan saat ini jumlah tenaga honorer di wilayahnya mencapai 17.700 orang. Rinciannya, guru honorer kategori dua (K2) sebanyak 2.400 orang, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 1.200 orang, dan tenaga harian lepas 14 ribu orang.
“Jumlah itu pun masih kurang untuk mengajar sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Bogor,” ujarnya, Kamis, 30 Januari 2020.
“Kami masih kurang. Kalau mereka (guru honorer) diangkat statusnya menjadi P3K, kami sangat bersyukur. Berarti ada kepastian hukum untuk guru honorer,” ungkapnya.
Menurut Ade, Pemkab Bogor masih memerlukan tenaga honorer. Kendati upahnya tak besar, banyak dari mereka yang rela mengajar anak-anak di sekolah.
“Bayangkan saja, masih ada satu sekolah di Kabupaten Bogor yang hanya memiliki satu PNS yaitu kepala sekolahnya. Gurunya honorer semua, kondisi ini benar-benar terjadi di Kabupaten Bogor,” beber dia.
Ia menambahkan saat ini Pemkab Bogor tak lagi merekrut honorer. Pihaknya pun akan mencari jalan keluar mengatasi jumlah tenaga honorer wilayahnya.
“Kondisi pendidikan di daerah kami itu berbeda dengan di kota atau kabupaten lain. Apalagi mereka harus mengajar di pelosok daerah. Sudah bersyukur ada orang mau mengajar dengan upah yang alakadarnya,” tutup Ade.