BOGORDAILY – Pemerintah Kabupaten Bogor mengalami kesulitan dalam mendistribusikan Sembako, bagi para korban bencana di Kecamatan Sukajaya. Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, di Kecamatan Sukajaya terdapat lima desa yang belum bisa menerima bantuan sembako.
Ke lima desa itu diantaranya Desa Pasir Madang, Kiarapandak, Kiarasari, Harkat Jaya, dan Cileuksa.
“Hasil pemantauan dan investigasi di lapangan, daerah yang terisolir itu wilayah di Kecamatan Sukajaya ada 5 desa sampai jam 10:00 WIB belum tembus,” katanya kepada Bogordaily.net, Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, kondisi makanan hanya bisa tahan dua hari. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan langkah dengan cara meminta bantuam helikopter di Atang Sendjaja (ATS).
“Makanya malam diambil langkah. Alhamdulillah laporan bantuan dari ATS, untuk bagaimana kita gerak cepat dalam mendistribusikan bantuan makanan, yang pokok dan juga obat obatan alat kesehatan. Barkat heli bantuan dari ATS, pada hari ini bantuan sudah nyampe ke titik yang terisolir,” jelasnya.
Untuk korban di Kecamatan Sukajaya yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak itu lanjut Iwan, belum ada informasi update, terakhir tujuh orang meninggal sedangkan empat orang hilang.
“Meninggal tujuh, dan empat belum ditemukan dari daerah lain kita masih menunggu laporan, kalau dijumlahkan kemarin kurang lebih laporan sementara itu ada 11, dan mudah-mudahan tidak nambah,” harapnya.
Sampai saat ini, kendala dilapangan adalah sulitnya menjamah lokasi yang terisolir akibat jalan yang tertimbun oleh longsor.
“Bencananya ini luar biasa, jadi kita menembus jalan yang sudah eksisting nya itu tertimpa longsoran, itu cukup besar dan itu tersebar di lima desa, dan daerah Nanggung juga itu cukup besar,” ucapnya.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, alat berat dua sudah berada di lokasi, satu milik Dinas PUPR Kabupaten Bogor, dan satu lagi milik warga (tokoh masyarakat di Sukajaya.red).
“Sedangkan alat berat di Sukajaaya sudah ada di dalam, baru ada dua yang kecil, besar dari PUPR dan yang kecil dari masyarakat pak Haji karma, dia bersedia untuk membantu operasional beko,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak yang perlu di perhatikan pemerintah pusat, yang pertama urgensi itu adalah jembatan.
“Kita memohon bantuan kepada provinsi dan pusat jembatan beli, hal ini untuk menyelamatkan ditakutkan juga ada banjir lagi, kita ingin melakukan evakuasi daerah terisolir untuk membantu,” tuturnya.
Yang kedua Iwan menambahkan, bantuan sarana lain termasuk alat berat, dan juga bantuan personil juga kurang dan lima desa di Sukajaya ini cukup besar dan masa banyak alat berat banyak.
“Kami stanbay dari dinas damkar BPBD dan dari Tagana tapi, kami ini baru melakukan infrastruktur di daerah Bogor Barat ini baru setengahnya yang baru tembus, masih banyak desa terisolir dan perlu tembus akses, kita akan memprioritaskan ke barat sebagaian personil,” tukasnya. (Andi)