Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaUntuk Atasi Banjir di Jabodetabek, Presiden Jokowi Beri 3 Instruksi

Untuk Atasi Banjir di Jabodetabek, Presiden Jokowi Beri 3 Instruksi

BOGORDAILY – Banjir yang menerjang Jabodetabek di awal 2020, mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia hingga ribuan rumah dan bangunan mengalami kerusakan. Banjir disebabkan lantaran curah hujan yang tinggi.

Presiden Joko Widodo atau  pun menyampaikan sejumlah instruksi terkait penanganan banjir di Jabodetabek. Hal ini disampaikan saat rapat penanganan banjir bersama kepala daerah terdampak bencana dan menteri terkait di Istana Merdeka.

“Presiden sampaikan agar reforestasi penghijauan segera dilakukan, tak hanya tanaman keras, namun tanaman yang pencegah erosi, vetiver,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1).

Kedua, meminta agar pengerjaan proyek bendungan Sukamahi dan Ciawi di bagian hulu dapat dipercepat. Sebab, dua bendungan yang terletak di Jawa Barat itu dapat mengurangi banjir kiriman di Jakarta yang berasal dari Bogor.

Ketiga, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginstruksikan agar sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (BKT) rampung tahun ini. Proyek pengerjaan sodetan ini sebelumnya diketahui terkendala pembebasan lahan.

menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah bermusyawarah dengan masyarakat setempat terkait hal itu. Sehingga, diharapkan pembebasan lahan sekitar 600 meter dapat segera terselesaikan.

“Normalisasi dan naturalisasi segera diselesaikan. Dan ini tak hanya di Ciliwung, masih ada 13 sungai, ada Pesanggrahan, Angke, Mookervart, belum lagi yang kecil-kecil. Ini arahan jelas presiden menyangkut pekerjaan saya,” jelas Basuki.

Dia menuturkan telah meminta dirinya dan Anies untuk bersama-sama mengerjakan normalisasi dan naturalisasi sungai-sungai di Ibu Kota. Selain di Jakarta, Basuki mengatakan pihaknya juga akan melakukan normalisasi di Sungai Bekasi yang belum ditangani secara sistematis sejak dahulu.

“Mulai tahun ini akan ditangani secara sistem. Mudah-mudahan dua sampai tiga tahun ada perkembangan lebih baik,” ujar Basuki.

Disisi lain, juga menyampaikan arahan untuk penanganan banjir jangka pendek. Hal ini mengingat prediksi BMKG yang menyatakan wilayah Jakarta dan sekitarnya akan mengalami curah hujan tinggi mulai 10 hingga 15 Januari 2020.

“Jangka pendek adalah penanganan darurat, penanganan pengungsi, logistik, dan TMC (Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca),” ucap Basuki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here