Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaApril 2020, Bandara Gudang Garam Mulai Dibangun

April 2020, Bandara Gudang Garam Mulai Dibangun

BOGORDAILY- Groundbreaking pembangunan Bandara Kediri direncanakan berlangsung pada April 2020. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan Rapat Perencanaan Pembangunan Bandara Kediri di Pendopo Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/20).

“Dalam rapat yang dipimpin Menseskab kita sudah sepakat bahwa bulan April 2020 akan dilakukan Groundbreaking,” ungkap Budi Karya sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Bandara Kediri rencananya akan dibangun dalam 3 tahap. Untuk tahap 1 diperkirakan nilai investasi yang digelontorkan termasuk pembebasan lahan sekitar Rp 9,2 triliun. Budi Karya menyebut, pembangunan tahap 1 ditargetkan selesai pada 2 tahun mendatang yaitu pada April 2022.

“2 tahun ini waktu yang cukup (untuk menyelesaikan pembangunan tahap I), mengingat Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo selesai dibangun dalam waktu 18-19 bulan atau sekitar 1,5 tahun,” ujarnya.

Bandara Kediri direncanakan memiliki fasilitas runway 3300×45 m2 dan dilengkapi fasilitas penunjang (kategori PKP-PK) serta fasilitas sisi darat (terminal penumpang, terminal cargo, parkir kendaraan). Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare.

Pada pembukaan nantinya Bandara Kediri tahap 1 dapat menampung sekitar 1,5 juta penumpang dan runway movement menampung 8 air traffic movement pada jam sibuk.

Proyek pembangunan Bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan Bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

“Ini merupakan pertama kali pihak swasta sepenuhnya menginvestasikan pembangunan Bandara dengan skema skema KPBU. Artinya PT Gudang Garam akan mendapat konsesi, bisa 30 atau 50 tahun,” beber Budi Karya.

Ia melanjutkan, persyaratan teknis pembangunan Bandara Kediri telah diselesaikan. Sementara, ketersedian lahan untuk akses dari dan menuju Bandara dan untuk drainase Bandara Kediri telah dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan pemerintah daerah.

“Untuk drainase dan akses dari dan menuju bandara sedikit lagi kita selesaikan dalam waktu dekat konsinyasi lahan sekitar 1,5 hektar,” imbuhnya.

Terkait pengelolaan Bandara Kediri, Menhub mengatakan akan diserahkan kepada PT Gudang Garam untuk memilih Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun demikian, terkait dengan pengelolaan kontrol lalu lintas udara (air traffic control) harus dilakukan oleh LPPNPI atau Airnav Indonesia.

“Gudang Garam bisa memilih, nanti unsolicited. Jadi siapa saja yang bisa akan diberikan BUBU (Badan Usaha Bandar Udara) khusus, tetapi pengelolaan Air Traffic Control tetap dikelola Air Navigation,” urainya.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, progress pembebasan lahan sudah 98,4%. Novie berharap, Pemda bisa cepat menyelesaikannya agar Groundbreaking pembangunan Bandara Kediri dapat dilakukan pada April 2020.

Novie mengatakan Bandara Kediri akan difungsikan sebagai bandara pengumpan di jalur selatan Jawa. Sementara untuk Bandara Hub di Jawa Timur adalah di Bandara Juanda Surabaya.

“Jalur selatan Jawa seperti diketahui sangat berkembang ada Bandara Kertajati Jawa Barat, Bandara Jenderal Sudirman di Purbalingga Jawa Tengah, Bandara Wiradinata Tasikmalaya, Jawa Barat. Bandara Kediri ini menjadi jalur tersendiri untuk melayani Jawa Selatan yang padat sekali,” jelas Novie. (cnbc)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here