Saturday, 4 May 2024
HomeNasionalBikin Pening! Kini Giliran Anggota DPD RI Ngaku Raja Majapahit. Ini Orangnya

Bikin Pening! Kini Giliran Anggota DPD RI Ngaku Raja Majapahit. Ini Orangnya

BOGORDAILY – Setiap orang kini beramai-ramai mengaku keturunan raja termasuk politisi ini.

Dia adalah anggota DPD RI asal Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK), menanggapi santai dirinya dilaporkan ke Polda Bali atas tuduhan penodanaan agama karena dianggap menghina sulinggih, pemangku, dan mengklaim diri sebagai raja .

AWK memilih fokus pada pekerjaannya.

“Ini agenda-agenda masih banyak. Jadi enggak apa-apa, itu hak mereka. Biasa aja,” kata AWK saat dihubungi jurnalis di Denpasar, Selasa (21/1).

AWK pun menjelaskan mengenai trah raja .

Menurut anggota DPD dua periode ini, leluhurnya memang merupakan seorang raja Badung yang merupakan keturunan dari .

Seperti diketahui, AWK menyebut dirinya Raja bernama lengkap Abhiseka Ratu Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III.

“Leluhur kami adalah raja Badung pertama yang merupakan keturunan dan itu tercatat dalam babad, babad sejarah dari pasemetonan ini,” jelasnya.

Selain itu, versi AWK, di Bali ada Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori yang mempunyai leluhur, yakni raja Badung pertama yang menurutnya merupakan keturunan .

“Itu tercatat dalam babad babad sejarah. Bahkan, ketua kami mantan Wakapolda Bali Bapak Nyoman Suweta beliau ketua umum loh. Saya sebagai Sekjen. Dalam artian, sejarah kami jelas kok. Ga pernah ada kata klaim. Tapi kalau orang panggil saya raja, banyak yahhhh…itu hak masyarakat,” ujar AWK, yang memiliki Istana Mancawarna di Tampaksiring, Gianyar.

Saat ditanya keturunan garis ke berapa di Kerajaan Badung, AWK menjawab dirinya adalah keturunan raja Badung pertama, sebagai pendiri kerajaan Badung pertama di Bali.

AWK menyebut dirinya tak pernah mengklaim diri sebagai raja .

Ia menyebut jika gelar itu adalah sebutan dari masyarakat Bali.

“Saya gak pernah mengklaim sebagai raja Bali. Itu enggak pernah. Kalau orang memberikan gelar macam-macam, itu kan namanya persahabatan. Orang kasih gelar. Kan saya pengayom dari banyak komunitas ada di Jawa, ada di Bali. Saya mengayomi mereka,” tutur senator kelahiran 23 Agustus 1980 ini.

Soal pelantikan dirinya sebagai raja, AWK menjelaskan dulunya ada tokoh Hindu yang mencari perlindungan karena puranya sempat dirusak dan kemudian mereka memberikan gelar AWK sebagai raja.

“Jadi kalau orang memberikan pusaka, memberikan saya gelar kan sah-sah aja, tergantung saya mau pakai atau tidak.

Kalau ada orang yang memberikan gelar sebagai saudara sebangsa saya hormati,” jelas mantan model dan cover majalah ini.

Terakhir AWK menegaskan dirinya tidak terlalu ingin menanggapi laporan yang dilayangkan kepada dirinya. Ia meminta masyarakat Bali menilai sendiri.

“Kalau gak salah itu yang lapor kan calon DPD yang kalah ya, ya silakanlah nilai sendiri,” ujar AWK, terkait Ngurah Harta yang gagal lolos DPD pada Pileg lalu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here