BOGORDAILY – Dalam rangka menindak lanjuti kerjasama pengelolaan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal dan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Galuga, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, bupati dan walikota Bogor lakukan pertemuan.
Walikota Bogor, Bima Arya, mengatakan, telah melakukan diskusi terkait dua tempat pengolahan sampah, yakni Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kecamatan Klapanunggal dan Tempat Penampungan Akhir (TPA) Galuga, Kecamatan Cibungbulang.
“Dua tempat sampah tersebut sedang menjadi perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya kepada Bogordaily.net, ketika ditemui di Balaikota Bogor, Senin (17/2/2020).
TPA Galuga sendiri direncanakan akan menjadi tempat pengolahan sampah plastik menjadi biodiesel. Sedangkan, TPPAS Lulut-Nambo akan dijadikan tempat pengolahan sampah mengubah sampah menjadi refused derived fuel (RDF) atau pengganti baru bara.
“Kita membahas kerjasama pengeloaan sampah, kan ada Galuga dan Nambo. Nambo kan skema dengan provinsi. Kalo galuga kan urusannya kami berdua,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemkot Bogor memiliki keterkaitan terhadap TPPAS Lulut-Nambo dan TPA Galuga. Ia menyatakan, keduanya saling bergantung di kedua tempat tersebut.
“Kepentingan sama, kita juga membuang sampah dilokasi yang sama di Galuga dan Nambo,” kata Ade.
Namun, politisi PPP itu belum menyatakan dukungan terhadap kedatangan Plastik Energi untuk menjadi perusahaan pengolah sampah di TPA Galuga. Sebab, dirinya menginginkan sampah yang diatasi bukan hanya plastik semata.
“Terkait dengan sampah plastik, kita juga ingin. sampah yang lain dapat teratasi,” tukasnya. (Andi)