BOGORDAILY – Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendapat signal dukungan sangat kuat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terkait program Naturalisasi Ciliwung, khususnya untuk mencapai tiga target yang dicanangkan, yakni peningkatan kualitas hidup, mencegah bencana dan wisata.
Hal itu disampaikan Bima Arya usai mendampingi Direktorat Jenderal Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen PPKL KLHK), M.R Karliansyah dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (15/2/20).
Rencananya, ke depan akan dibangun Ekoriparian Babakan Pasar sehingga infrastruktur yang ada bukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidup warga, tetapi juga ada pencegahan banjir dengan penanaman pohon dan menjadi objek wisata. Bima Arya berharap agar rencana tersebut bisa terlaksana dengan baik.
Ekoriparian Babakan Pasar merupakan fasilitas yang akan dibangun menggunakan konsep ruang budaya dan lingkungan dengan tujuan sebagai wadah interaksi sosial masyarakat, penataan vegetasi dan bangunan lanskap dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan sempadan sungai.
Disamping itu juga akan dibangun ruang budaya Sunda dan Tionghoa, mengingat di Babakan Pasar akulturasi keduanya kental dan sarat nilai-nilai pluralisme.
Kegiatan bersih sungai dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, kata Bima Arya sangat relevan dengan program Naturalisasi Ciliwung yang simbolnya adalah Satuan Tugas (Satgas) Naturalisasi Ciliwung yang terdiri dari warga, komunitas, aparat dan dinas, yang memiliki tugas sosialisasi, komunikasi dan edukasi warga yang biasa menggunakan Sungai Ciliwung.
“Tugas lain satgas adalah rekomendasi kebijakan kepada Pemkot Bogor terkait naturalisasi Ciliwung. Saya juga tentunya sangat berharap dari pemetaan yang dilakukan para lurah di Kota Bogor bisa direkomendasikan ke kementerian untuk diberikan bantuan juga,” kata Bima Arya.
Dirjen PPKL KLHK, M.R Karliansyah, menambahkan, untuk peningkatan kualitas hidup berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, pada beberapa ruas Sungai Ciliwung sudah ada perubahan baku mutu, dari awalnya kelas IV (tidak berkelas atau jelek) sekarang sebagian sudah masuk kelas II. Hal ini menurut Karliansyah merupakan dampak kegiatan bersih-bersih sungai. “Jika sungainya bersih, masyarakatnya sehat, produktivitasnya tinggi, Indonesia pasti maju,” tegas Karliansyah.
Sebelumnya, kegiatan diawali membersihkan Sungai Ciliwung yang ada di Kelurahan Babakan Pasar yang melibatkan ratusan orang yang berasal dari warga dan jajaran Pemkot Bogor, jajaran Ditjen PPKL KLHK, komunitas peduli Ciliwung serta pihak lainnya, diantaranya Star Energy Geothermal, Kalbe Farma, PLN, Pertamina (Persero), Indonesia Power dan organisasi wanita Wirawati Catur Panca. Diakhir kegiatan, Bima Arya dan Karliansyah menyerahkan secara simbolis perlengkapan patroli sungai kepada para komunitas Peduli Ciliwung. (prokompim)