Wednesday, 24 April 2024
HomeKota BogorGMKI dan DPD KNPI Kota Bogor Bahas Intoleran dan Radikalisme

GMKI dan DPD KNPI Kota Bogor Bahas Intoleran dan Radikalisme

BOGOR DAILY – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bogor, menggelar audiensi dengan pengurus , dalam rangka sinergitas antara organisasi di Kota Hujan tersebut.

Ketua GMKI Cabang Bogor, Brian Samosir, mengatakan, tujuan GMKI melakukan audiensi ke DPD KNPI untuk membahas seputar permasalahan – permasalahan yang terjadi di Kota Bogor, diskusi organisasi, dan pemuda.

“Kita tahu bahwa Bogor sering kali digaungkan dengan julukan kota beriman. Tapi melihat begitu banyak kasus intoleran dan radikalisme yang terjadi di Bogor, rasa-rasanya julukan itu hanya sebatas klaim belaka. Seperti salah satunya larangan beribadah yang terjadi di Bogor, yang jelas bertentangan dengan prinsip tersebut,” katanya kepada Bogordaily.net, Rabu (26/2/2020).

Lanjutnya, Brian Samosir, mengutip riset Longitudinal Setara Institute, bahwa Jawa Barat adalah daerah dengan kasus pelanggaran kebebasan beragama tertinggi di Indonesia.

“Kota Bogor juga menjadi salah satu wilayah untuk pelatihan militer oleh berbagai kelompok radikal. Bahkan proses kaderisasi sampai ketahap memobilisasi gerakan radikal justru berasal dari Kampus atau Tempat Ibadah, yang seharusnya menjadi tempat yang ‘sakral'.

Sementara itu, Ketua KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad, menyampaikan, hal tersebut disebabkan karena ketidakbiasaan sebuah golongan masyarakat, organisasi,kelompok dalam melihat kemajemukan.

“Jika kita dalam diskusi ini, berbicara tanpa memikirkan lagi suku, budaya, ras, golongan dan diskusi berlangsung dengan baik, itulah tolak ukur toleransi disini,” katanya.

Masih kata Bagus, intoleran dan radikal itu memang ada, tapi dengan konektivitas dan relasi yang terjalin dengan baik antar organisasi, masyarakat dan pemangku jabatan pemerintahan sebenarnya bisa meminimalisir hal tersebut.

“Selain isu toleransi dan radikalisme, audiensi kali ini juga membahas seputar organisasi dan peran – peran pumuda dalam lingkungannya. Bahwa organisasi harus dikelola secara baik. Lebih dari itu, seharusnya menjalankan sebuah organisasi juga harus dikerjakan layaknya membina keluarga. Dengan cara itu, organisasi-organisasi akan terhimpun dengan baik,” tukasnya. (Andi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here