Thursday, 17 April 2025
HomeBeritaIni Tanggapan Wagub Jabar soal Jebolnya Anak Sungai Citarum di Bekasi

Ini Tanggapan Wagub Jabar soal Jebolnya Anak Sungai Citarum di Bekasi

BOGORDAILY – Pemprov Jawa Barat angkat bicara terkait jebolnya tanggul anak Sungai Citarum yang merendam satu desa di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Wakil Gubernur Jawa Barat atau Uu meminta BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) berkoordinasi dengan Pemda setempat terkait penanganan tanggul jebol ini.

“Harapan kami BBWSCC harus koordinasi dengan Pemda,” kata Uu ketika meninjau lokasi banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah, Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (27/2/2020).

Uu menuding BBWSCC sering melakukan pembangunan tanpa koordinasi dengan Pemda setempat. Ia berharap BBWSCC mengedepankan koordinasi sehingga tidak ada lagi bencana-bencana yang timbul akibat miskomunikasi.

“Pengalaman kami di Tasikmalaya, BBWSCC itu membangun tanpa ada koordinasi sehingga kadang apa yang dibangun tidak sesuai dengan harapan kami. Jadi kami mau ke depannya (berharap) ada koordinasi BBWSCC bersama kami,” ujar Uu.

Uu mengatakan Pemprov Jabar telah melakukan pembicaraan dengan pihak BBWSCC. Menurutnya, sungai-sungai yang berada di Kota dan Kabupaten Bekasi merupakan ‘tanggung jawab’ BBWSCC dan Pemprov Jabar.

“Kita berbicara dengan BBWSCC bukan hanya Pemprov. Karena air sungai sungai besar yang melewati kabupaten kota (Bekasi) itu yang menangani kan BBWSCC termasuk kami (Pemprov),” ungkap Uu.

Sebelumnya, tanggul di Sungai Bungin, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi jebol. Akibatnya, satu desa di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi terendam banjir.

“Iya betul, over kapasitas ya, karena debitnya sangat besar sangat tinggi sehingga tanggul yang ada, tidak mampu menahan air yang ada,” ujar Kapolsek Muara Gembong AKP Saiful Anwar, ketika dikonfirmasi, Rabu (26/2/2020).

Sungai Bungin merupakan anak Sungai Citarum. Jebolnya tanggul ini mengakibatkan Desa Pantai Bakti di Kecamatan Muara Gembong terendam banjir. “(Ketinggian air) 50-100 cm,” kata Saiful.

Saiful mengatakan, sekitar 150 K dari 3 dusun terdampak banjir. Warga yang terdampak diungsikan ke posko darurat di Desa Pantai Bakti yang tidak terdampak banjir. Dapur umum juga didirikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi korban.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here