BOGORDAILY – Lagi, salah seorang pelajar berinisial MZ (16) warga Artzimar III, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, meninggal dunia usai dikeroyok oleh orang tidak dikenal pada Minggu (9/2/2020) dinihari.
Hal itupun ditanggapi oleh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin, saat dihubungi oleh Bogordaily.net, Senin (10/2/2020).
Menurutnya, kejadian tawuran yang kembali menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia pada dini hari Minggu sudah bukan lagi tugas dari sekolah, melainkan itu adalah pengawasan dari orang tua siswa.
“Karena kecenderungan kejadiannya di malam hari, maka paling utama sekali adalah pengawasan dari orang tua harus ditingkatkan,” ujarnya.
Dirinya juga sudah mengintruksikan kepada sekolah-sekolah baik SMP maupun SMA di Kota Bogor, agar memberikan ruang lebih luas lagi dalam kegiatan ekstrakulikuler.
“Sekolah membuka ruang lebih luas dalam kegiatan ekstrakurikuler agar bakat, minat, dan energi pelajar tersalurkan secara baik dan positif,” kata Fahrudin.
Pria yang mengenakan kacamata itu juga meminta, agar sekolah dan orang tua siswa bekerjasama lebih ditingkatkan lagi.
“Komunikasi dan kerjasama Orang Tua dan sekolah perlu ditingkatkan lagi. Terutama dalam menyikapi penyimpangan prilaku siswa,” tegasnya.
Hal itupun bertujuan untuk memutus rantai dalam membubarkan geng-geng sekolah, yang selama ini sudah mengakar dan menimbulkan hal negatif.
“Perlu kerjasama sekolah dengan pihak-pihak terkait untuk memutus matarantai dan membubarkan geng pelajar, yang dapat menimbulkan terjadinya tawuran atau penyimpangan prilaku pelajar,” ucapnya.
Ia menambahkan, hal ini juga perlu peran penting dari masyarakat. Karena, jika hanya Dinas Pendidikan Kota Bogor saja yang berperan tidak akan maksimal.
“Perlu peran serta masyarakat untuk mencegah terjadinya penyimpangan prilaku pelajar,” tukasnya. (Andi)