Saturday, 4 May 2024
HomeBeritaNgeri, Melihat Desa Pedofilia yang Seluruh Penduduknya Para Predator Seks

Ngeri, Melihat Desa Pedofilia yang Seluruh Penduduknya Para Predator Seks

BOGORDAILY – Barangkali ini adalah satu-satunya desa yang paling mengerikan. Seluruh penduduknya adalah fedofil alias para penjahat kelamin, alias para predator seks.

Mendengar pelaku kejahatan asusila tentu akan membuat merasa risih mendengarnya.

Namun, jauh di belahan dunia ini ternyata ada sebuah desa misterius yang berisi penjahat asusila atu penjahat kelamin.

Mengutip Eva.vn desa ini disebut desa Miracle yang terletak di Florida Selatan, AS.

Di samping desa ini sebagian besar adalah desa-desa normal, namun kenyataan lain berada di desa ini karena berisi ratusan kriminal seksual dan mantan tahanan kriminal seks.

Tahun 2009 desa ini didirikan oleh seorang pendeta bernama Dick Witherow.

Tujuannya mendirikan Miracle Village ini adalah diperuntukkan sebagai surga bagi para pelanggar seks.

Namun, mereka yang berada di desa ini adalah orang-orang yang baru dibebaskan dari penjara karena kejahatan asusila dan belum menemukan tempat berlindung.

Kebanyakan orang yang tinggal di sana pernah memiliki perilaku yang berhubungan dengan pelanggaran seks, seperti pemerkosaan, pedofilia dll.

Di Amerika Serikat, pedofilia merupakan salah satu kejahatan paling dikutuk, bahkan dianggap lebih serius dari pembunuhan.

Karena itu, mereka yang melakukan kejahatan ini sulit untuk dimaafkan.

Hal itu berujung pada dikucilkan dari masyarakat hingga sulit berintegrasi dengan masyarakat umum.

Mereka juga kesulitan menemukan pekerjaan, tempar tinggal, dan dikecam banyak orang jika kembali.

Maka, satu-satunya tempat untuk menampung mereka adalah desa Miracle.

Desa ini terisolasi dari daerah padat penduduk, di tengah ladang yang luas.

Saat ini desa tersebut dihuni oleh lebih dari 100 orang dan mereka memiliki banyak batasan dalam kehidupan.

Orang yang tinggal di desa ini harus mematuhi jam malam.

Selain itu mereka juga harus terpisah setidaknya 800 meter dari pusat fasilitas umum seperti gereja, pusat perawatan kesehatan, taman, taman bermain atau dimanapun tempat anak berkumpul.

Mereka juga tidak memiliki akses ke internet, beberapa juga tidak memiliki ponsel.

Beberapa penduduk ini ditanamkan pita GPS, jika meninggalkan desa semua akan ketahuan.

Semua aturan ketat ini diberlakukan untuk untuk mencegah mereka melakukan kejahatan asusila kembali.

Seorang penduduk bernama Chris Dawson misalnya membuat pengakuan, “Saya berhubungan badan dengan pacar saya saat dia berusia 14 tahun, akibatnya saya dihukum karena berhubungan dengan anak di bawah umur.”

Selain itu, orang-orang yang tinggal di Miracle Village juga mengambil kelas Alkitab untuk bertobat dari dosa-dosa mereka.

Fotografer Sofia Valiente, penulis buku “Miracle Village”, menghabiskan tiga bulan di sini untuk menggambarkan kehidupan penduduk desa khusus.

Dia berkata, “Saya mencoba untuk tidak menyebutkan yang benar dan salah tetapi fokus pada bagaimana mereka menghadapi prasangka sosial. Dalam masyarakat, mereka adalah orang-orang yang terasing, tetapi tidak di sini.”

Sekarang, berkat keterbukaan masyarakat, orang-orang yang tinggal di Desa Miracle dengan semangat memperbaiki diri dan berharap dapat menemukan pekerjaan di beberapa kota terdekat.

Banyak orang berharap bahwa, suatu hari, mereka dapat bergabung kembali ke komunitas normal dan membuat hidupnya kembali, seperti nama “Miracle” yang dinamai desa itu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here