BOGORDAILY – Sebanyak 20 orang aktivis lintas generasi jaringan aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Bogor, berkumpul untuk membahas kesiapan Bogor sebagai tuan rumah Kongres ke 7 ProDem. Pada pertemuan tersebuat hadir perwakilan SC dan OC, untuk acara kongres ProDem yang ke 7.
Rencananya, untuk mensukseskan agenda tersebut. Bogor mengirimkan satu orang perwakilan SC dan tiga orang OC. Selain membahas kesiapan secara teknis serta kebutuhan kongres. Dibahas juga mengenai pentingnya posisi gerakan rakyat dalam pemerintahan sekarang serta masa akan datang.
Anggota Senator ProDem Sunandar Yuyuy, menjelaskan pertemuan lintas aktivis ini memandang terjadinya pergeseran pola gerakan rakyat yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini, serta dampak atas Pemilu 2019 terhadap gerakan rakyat. Dengan segala kemudahan informasi yang didapat di era sekarang, justru mengakibatkan banyak gerakan rakyat menjadi anti klimaks.
“Hal ini mendukung pernyataan ProDem sebelumnya bahwa ProDem akan kembali ke khitahnya sebagai organ pergerakan yang berpihak kepada kepentingan rakyat,” kata Yuyuy, Sabtu (1/2/20).
Selain itu, lanjut Yuyuy, dibahas juga masalah isu nasional serta isu lokal Bogor. Secara global ProDem Bogor, melihat pendidikan serta kesehatan masih menjadi kebutuhan utama negara ini.
Diakui Yuyuy, memang banyak kebijakan baik yang dibuat oleh pemerintah, terkait dengan kebutuhan rakyat. Akan tetapi selalu bermasalah di tingkatan regulasi dalam penerapan kebijakan tersebut. “Regulasi yang bermasalah ini yang membuat pencapaian target atas kebijakan tersebut malah menjadi mandek ditingkatan birokrasi. Jelas ini merugikan rakyat dan negara,” katanya.
Sedangkan pada isu lokal peserta diskusi menyoroti kondisi darurat terkait dengan tawuran serta bencana alam. Selama ini kebijakan yang diambil hanya sekedar pengguguran kewajiban tanpa ada kebijakan yang solutif untuk kondisi tersebut, dan masyarakat hanya akan menghadapi hal yang sama, dari waktu ke waktu.
Atas kebutuhan baik secara internal maupun eksternal ProDem, forum menyepakati membentuk tim perumus yang beranggotakan tujuh orang terdiri dari peserta diskusi dari lintas profesi, baik itu yang berprofesi di bidang hukum, politik dan lain lain. Tim perumus ini, juga dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan hasil rumusannya baik secara akademis maupun uji materi secara hukum. Hasil rumusannya akan dipresentasikan apabila disepakati akan menjadi bijakan untuk diaplikasikan menjadi gerakan rakyat.
“Adapun secara internal ProDem hasil rumusan ini akan disampaikan sebagai sikap ProDem Bogor di dalam kongres,” cetus Yuyuy.
Dikahir pertemuan, disepakati membuat pertemuan rutin menuju kongres serta untuk melaksanakan pola gerakan atas kepentingan rakyat, yang akan disampaikan oleh tim perumus. Rencananya Kongres ProDem ke 7 akan diselenggarakan di Kota Bogor. (bdn)