Friday, 18 April 2025
HomeKabupaten BogorWabup Bogor Pastikan Korban Bencana Tidak Akan Kehilangan Mata Pencahariannya

Wabup Bogor Pastikan Korban Bencana Tidak Akan Kehilangan Mata Pencahariannya

BOGORDAILY – Banyak masyarakat Kecamatan Sukajaya yang kehilangan mata pencahariannya akibat lahan pertaniannya yang tergerus longsor dan banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu, mendapatkan perhatian khusus dari Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan.

Politisi Gerindra ini pun sudah melakukan Kordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) di wilayah terdampak bencana. Bahwa, lahan pertanian masyarakat yang ingin mendapatkan lahannya kembali akan diusulkan.

“Ada statmen atau penyampaian dari direktur PTPN. Bahwa, masyatakat yang sudah dapat huntap jika ingin mendapatkan lahan usahanya, nanti akan di usahakan dan kita akan kaji ulang,” katanya kepada Bogordaily.net, ketika ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (6/2/2020).

Iwan sapaan akrabnya itu memastikan, bahwa pemerintah daerah setelah menyediakan Hunian Tetap (Huntap) tidak akan mematikan mata pencaharian untuk hidup para korban bencana.

“Kita pastikan tidak akan mematikan pencarian hidup, dilapangan ini kan tidak seragam,” tegasnya.

Pihaknya juga akan melakukan kordinasi dengan para kepala desa di Kecamatan Sukajaya, agar masyarakat bisa mengikuti program dari pemerintah pusat dalam hal relokasi tersebut.

“Kalau ini tidak di ikuti maka tidak akan strategis, ini bukan kehendak bupati dan wakil, ini kan ada berita acara rapat dari awal sampai akhir, kita juga tidak mau di salahkan mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu mengenai relokasinya,” akunya.

Maka dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga melibatkan semua unsur dalam penempatan relokasi ini

“Makanya kita melibatkan semuanya dari pemerintah pusat, BPN, Pertanian dan KLHK, kita minta pendapatnya juga, apakah mereka mau membantu semuanya atau gimana, karena kita juga gak mau di salahkan kalau udah dibangun nantinya,” tuturnya.

Ia menambahkan, mengenai sekolah dirinya memastikan akan tetap berjalan seperti di Desa Cileuksa itu tetap berjalan.

“Kita buat penampungan sekolah yang darurat. Yang penting proses belajar tidak berhenti, ke kementerian pendidikan bagian prasarana juga kita usulkan itu, karena harus aman dan nyaman,” tukasnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here