BOGORDAILY – Menko Polhukam Mahfud MD menepis tudingan miskomunikasi terkait penolakan warga Kabupaten Natuna terhadap kedatangan 238 WNI asal Wuhan, China. Menurut dia kekisruhan yang sempat terjadi hanya karena keterlambatan informasi dan sekarang semua sudah kondusif.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan evakuasi saudara kita dari Wuhan, memang terjadi keterlambatan informasi bukan miskom. Pemerintah setelah mendapat greenline kami langsung mengambil tempat di Natuna karena paling dekat dengan instalasi militer agar bisa dilakukan tindakan cepat. Dan sekarang sudah kondusif,” kata Menko Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).
Kondusivitas di lokasi, lanjut Mahfud, berdasarkan laporan dari otoritas pejabat daerah setempat. Bupati, wakil bupati, hingga anggota DPRD Natuna melaporkan seluruh warganya telah menerima sosialisasi agar tak terjadi kesalahpahaman.
“Hari ini dapat (informasi) perwakilan dari Natuna, mereka menyampaikan hal yang ingin disampaikan dan hal yang sudah diobrolkan dengan pemerintah, dan Pak Menkes Terawan juga akan berkantor di Natuna hingga misi kemanusiaan ini selesai,” lanjut Mahfud.
Mahfud menegaskan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Natuna untuk jangan percaya berita hoaks terkait WNI asal Wuhan yang tengah menjalani proses observasi di sana. Dia juga menyatakan, pemerintah, khususnya Menkes Terawan menjamin proses ini tidak memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
“Kepada masyarakat jangan percaya berita hoaks, pemerintah menjamin pemulangan dan tidak membahayakan (warga setempat) dan pak menkes juga menjaminkan badannya dalam menghadapi setiap risiko,” tandas Mahfud.
Sebelumnya, sempat terjadi penolakan warga Kabupaten Natuna terhadap ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan untuk dikarantina selama 14 hari di pulau itu. Mereka menolak karena khawatir tertular virus corona yang telah menewaskan ratusan jiwa rakyat Tiongkok.