Saturday, 4 May 2024
HomeKabupaten BogorDisperdagin Kebut Administrasi Pembangunan Rest Area Puncak

Disperdagin Kebut Administrasi Pembangunan Rest Area Puncak

BOGOR DAILY -Dinas Perdagangan dan Perindustrian () Kabupaten Bogor sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan tiga instansi untuk mempercepat pembangunan rest area.

Kepala Kabupaten Bogor, mengatakan, tiga instansi yang dilibatkan yakni,  Direktorat Jenderal Binamarga, Direktorat Cipta Karya, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

“Kami akan kebut proses persyaratan administrasi persiapan tender,”ungkap .

Saat ini lanjut ,  proyek yang menghabiskan anggaran kurang lebih dari Rp116 miliar itu sedang  proses administrasi.

“Beberapa persyaratan administrasi sudah kita selesaikan. Seperti action planningnya sudah, IPPT nya (Izin Peruntukan Penggunaan Tanah) beberapa hari ini selesai, UKL nya (Upaya Pengelolaan Lingkungan) juga sedang proses,” katanya kepada Bogordaily.net, Rabu (18/3/2020).

Mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor ini mengaku, jika proyek yang akan menjadi tempat relokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Puncak tersebut, sudah mulai ditagih oleh pemerintah pusat kaitan dengan perizinan dan prosesnya.

menjelaskan, ada beberapa kendala yang cukup berat yang ditemui pihaknya dalam mengurus perizinan tersebut. Diantaranya adalah Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Lalu Lintas (Lalin) yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

“Tapi kita sudah diberi petunjuk untuk memproses itu. Kalau itu sudah semua, berarti tahap terakhir itu IMB (Izin Mendirikan Bangunan),” jelasnya.

Untuk lelangnya nanti, menurutnya akan berjalan simultan. Di mana, masing-masing instansi akan melakukan lelang sendiri. Hal itu sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah dilakukan.

“Saya ingin lelang segera dilakukan setelah perizinan selesai, sekitar April atau Mei,” ucapnya.

Sekadar dikethui,  target Pemerintah Kabupaten Bogor untuk pembangunan kios-kios pun tak sesuai dengan target awal. Awalnya, Pemkab Bogor menargetkan terbangun sebanyak 516 kios dengan anggaran kurang lebih Rp18 miliar. Namun saat ini diperkirakan hanya terbangun 500 kios. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here