Friday, 17 May 2024
HomeBeritaIni 5 Strategi Pemprov Jabar untuk Mengantisipasi Bencana di Musim Hujan

Ini 5 Strategi Pemprov Jabar untuk Mengantisipasi Bencana di Musim Hujan

BOGORDAILY – Di puncak musim penghujan ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mempersiapkan berbagai strategi. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi tingginya curah hujan dan maraknya bencana banjir serta tanah longsor yang masih akan terus menghantui beberapa wilayah di Indonesia khususnya Jawa Barat.

Kegiatan tersebut merupakan upaya Jawa Barat menuju provinsi dengan tingkat tanggap bencana yang tinggi. juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga lingkungan sekitar yang dianggap rawan diterpa oleh bencana.

1. Menanam 8000 Rumput Vertiver

Masih dengan program penanaman rumput wangi atau vertiver, sekitar 8000 rumput vertiver telah di tanam di Bekasi, Jawa Barat pasca bencana banjir menerjang.

Menurut informasi yang Merdeka.com himpun, Rumput Vertiver telah ditanam di bantaran Sungai Kali Bekasi, Komplek Perumahan Kemang Pratama, Kec. Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (1/3/20).

Dimana kawasan tersebut merupakan daerah yang dianggap rawan banjir. Fungsi dari rumput vertiver sendiri adalah untuk menahan abrasi dari tanah disekitar DAS Sungai Kali Bekasi agar tidak longsor tergerus luapan banjir.

Penanaman vertiver tersebut menurut Ridwan Kamil merupakan inisiatif dari Pemkot Bekasi yang patut ditiru oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut agar bisa bersama menanggulangi berbagai bencana yang datang secara tiba tiba.

“Ini adalah inisiatif yang sangat saya hargai sebagai bentuk kolaborasi Pentahelix. Untuk itu warga di daerah lain pun harus melakukan hal yang sama,” tambah Kang Emil yang didampingi Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan.

2. Terciptanya Hutan Mini

Selain itu turut menginformasikan juga Ketua Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama, Razaki menuturkan, kehadiran gubernur dalam penanaman 8.000 pohon ini merupakan bentuk perhatian yang sangat besar terhadap kondisi lingkungan di wilayahnya.

Razaki pun menjelaskan, setelah banjir pekan lalu terdeteksi bahwa sebanyak 32 titik tanggul di Kemang Pratama telah jebol, penyebab utamanya ialah terjadi luapan air di sekitar DAS sungai. Untuk itu pihaknya terus berupaya menghijaukan bantaran sungai yang sudah terabrasi.

Razaki menambahkan, gerakan menanam 8000 di Kemang Pratama bertujuan untuk membuat hutan mini di area pinggir sungai, sebagai wahana edukasi dan konservasi tanaman langka serta menginisiasi gerakan Kemang Pratama Berkebun.

3. Gerakan Menanam 50 Juta Pohon di Jabar

Selanjutnya Ridwan Kamil bersama pihak dan dinas terkait akan memulai gerakan penanaman 50 juta pohon di seluruh area lahan kritis di Jabar. Ini merupakan upaya kolaboratif yang harus dijalankan diseluruh Jawa Barat agar Jabar bisa meminimalisir dampak akibat dari bencana terutama di kawasan lahan kritis.

“Kita akan mulai gerakan menanam 50 juta pohon di seluruh lahan kritis di Jabar. Nah, itu perlu partisipasi masyarakat. Semoga ini adalah bagian kekompakan warga dan pemerintah,” ucapnya.

4. Membangun Saranana Normalisasi Sungai

Pasca terjadinya banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi pekan lalu, Ridwan Kamil menuturkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengejar tahap pembangunan danau retensi dan normalisasi sungai. Hal tersebut sebagai bentuk pencegahan agar banjir besar tidak kembali terulang.

“Untuk banjir Bekasi, persiapan dari Kementerian PUPR untuk danau retensi dan normalisasi sungai terus dikebut prosesnya, yang nilainya Rp 4,3 triliun. Mohon doa dari warga agar inisiatif yang mahal ini menghasilkan solusi untuk penanggulangan banjir di Kota dan Kabupaten Bekasi,” ujar Ridwan Kamil.

5. Mengubah 12000 Ha Lahan Perkebunan

Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil menjelaskan jika pada tahun ini Pemerintah Provinsi Jabar akan mengubah fungsi dari 12.000 hektare lahan perkebunan menjadi hutan dengan reboisasi terbesar di Jabar.

Tujuannya tidak lain adalah untuk memaksimalkan titik serapan air diwilayah perkebunan tersebut agar tidak terjadi longsor dan banjir terutama jika memasuki musim penghujan.

“Saya sampaikan kabar baik di tahun ini sebanyak 12 ribu hektare lahan yang tadinya kebun akan kita jadikan hutan agar serapan air jadi maksimal, maka potensi bencana bisa berkurang,” ujarnya.

Reboisasi ini menurut Ridwan Kamil akan tingkatkan di berbagai daerah di Jawa Barat khususnya wilayah tengah ke selatan yang dianggap memiliki potensi banjir dan longsor cukup tinggi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here