BOGORDAILY – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan agar langkah-langkah ‘agresif’ dilakukan negara-negara Asia Tenggara dalam memerangi virus Corona yang menyebar cepat. WHO memperingatkan bahwa beberapa negara tengah mengarah pada potensi penularan di tengah masyarakat (community transmission).
Penularan virus Corona mengalami peningkatan di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini memaksa beberapa negara mengambil langkah drastis, mulai dari menutup perbatasan untuk warga asing, memberlakukan jam malam hingga menutup sekolah dan membatalkan acara olahraga.
Seperti dilansir AFP, Rabu (18/3/2020), muncul kekhawatiran bahwa sistem layanan kesehatan masyarakat yang lebih lemah di kebanyakan negara Asia Tenggara tidak akan mampu mengatasi wabah besar yang dipicu virus Corona atau COVID-19.
“Lebih banyak cluster (kelompok) penularan virus yang sedang dikonfirmasi. Sementara ini menjadi indikasi adanya pengawasan yang waspada dan efektif, ini juga menyoroti perlunya upaya-upaya yang lebih agresif dan menyeluruh dalam masyarakat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut COVID-19,” tegasnya.
“Kita jelas perlu melakukan lebih banyak hal, dan segera,” imbuh Singh.
Malaysia yang saat ini mengonfirmasi total 673 kasus, menjadi negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Sebagian besar kasus penularan di Malaysia diyakini berkaitan dengan sebuah acara tablig akbar yang digelar 27 Februari hingga 1 Maret lalu di Sri Petaling, Kuala Lumpur. Acara itu dihadiri nyaris 20 ribu orang dari berbagai negara.
Pada Senin (16/3) waktu setempat, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan larangan bagi seluruh warganya untuk bepergian ke luar negeri. Lockdown juga diberlakukan di Malaysia dengan pergerakan warganya dibatasi.