BOGOR DAILY- Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyebut setidaknya ada delapan daerah di Indonesia telah terjangkit virus corona, mulai dari Jakarta hingga Manado Sulawesi Utara.
“Kalau kita lihat penyebarannya, sekarang sudah melebar. Jakarta, Jawa Barat termasuk di Bandung, Tangerang. Jawa Tengah di Solo dan Yogyakarta, di Bali, di Manado, di Pontianak,” ujar Achmad Yurianto, dalam konferensi pers, Sabtu (14/3/2020).
Namun, tidak menutupi kemungkinan jumlah ini bisa kian meningkat. Apalagi dengan pesatnya kenaikan angka kasus virus corona yang terus bertambah.
“Di beberapa tempat lain yang sedang kita tracking, karena kita belum menemukan posisi yang sebenarnya di mana,” ujarnya.
Tracking pendeteksian virus corona di berbagai wilayah di Indonesia harus dilakukan dengan cepat. Pasalnya, ada juga pemerintah daerah yang ‘kebobolan’ dan baru mengetahui ada warganya terkena corona setelah pasien positif virus corona tersebut tewas dan menjadi fokus nasional seperti Bali.
Hal ini diindikasikan karena pemerintah pusat belum pernah mengumumkan lokasi pasien positif virus corona, sejak dua kasus pertama di Depok, Jawa Barat awal Maret lalu.
Karenanya, Yuri mengatakan pemerintah akan merilis data terkait kasus corona di situs resmi dan akan ditautkan pada situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lembaga yang pada Jumat kemarin ditunjuk Presiden Joko Widodo mengomandoi satgas percepatan penanganan corona.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona bertambah menjadi 261 orang di wilayah DKI Jakarta per Kamis lalu. Angka ini, kata Anies, melonjak dari Minggu 1 Maret yang berjumlah 39 orang.
“Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) tanggal 1 Maret ada 39. Tanggal 12 ini, menjadi 261 orang,” kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detikcom.
Anies menyebut orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di wilayah DKI Jakarta juga meningkat menjadi 586 orang dari jumlah 129 pada Rabu 1 Maret 2020.
“Sebagai informasi di DKI Jakarta tanggal 1 Maret jumlah orang dalam pemantauan adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret jumlahnya menjadi 586 orang,” katanya.
Anies mengakui bahwa penyebaran virus corona di DKI Jakarta sudah merata. Untuk itu, katanya langkah-langkah tegas harus dilakukan secara menyeluruh.
“Dan … yang diumumkan Kemenkes sebagai orang confirm COVID-19, penyebaran di Jakarta mulai makin merata, karena itu demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat Jakarta, mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat dan langkah-langkah ini harus dilakukan secara disiplin,” katanya lagi.
Saat ini total kasus corona sebanyak 96 kasus. Sebanyak 5 korban tewas dan 8 sembuh