Thursday, 10 July 2025
HomeKota BogorKomisi IV Nilai Pemkot Bogor Belum Siap Hadapi Virus Corona

Komisi IV Nilai Pemkot Bogor Belum Siap Hadapi Virus Corona

BOGORDAILY – Komisi IV DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak ke kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, pada Senin (16/3/20). Sidak dipimpin Ketua Komisi IV Ence Setiawan, diterima Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit dr. Djohan Musali, bertujuan untuk mengetahui kesiapan terkait antisipasi penularan virus corona atau covid-19.

Ketua Komisi IV, Ence Setiawan menuturkan, hasil temuan di lapangan terkait kesiapsiagaan antisipasi penularan virus corona di Kota Bogor, pihak Dinkes dinilai belum siap menjalankan penanganan sesuai dengan surat edaran dari Walikota Bogor nomor 443.1/1075-umum tentang pencegahan covid-19 di Kota Bogor.

“Belum ada kesiapan dari pihak Dinkes untuk melakukan penyemprotan desinfektan di Kota Bogor. Bahkan ketika minta ditunjukan alat-alat desinfektan, Dinkes Kota Bogor tidak bisa menunjukan keberadan tempat alat alat ataupun cairan sanitizer.

Ia melanjutkan, diliburkan siswa selama 14 hari, harusnya dilakukan penyemprotan di ruang publik ataupun fasilitas pelayanan masyarakat. Tetapi pihak Dinkes belum siap melakukan penyemprotan ataupun langkah-langkah antisipasi terhadap virus Corona.

“Kami meminta agar Dinkes segera melakukan penyemprotan desinfektan serta menyiapkan cairan antiseptik di tempat tempat publik layanan umum,” ucapnya.

Anggota Komisi IV Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Bogor Devie P Sultani.

Dikesempatan yang sama Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Devie P Sultani menjelaskan Pemerintah Kota Bogor belum siap dalam mengatasi kasus Corona. Belum ada tindakan nyata dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam melakukan pencegahan penyebaran virus Corona. Menurut politisi Partai Nasdem ini, masyarakat masih belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai kemana jika ingin memeriksakan diri terkait virus covid 19. Selanjutnya, masih kata Devie, apabila ada yang diduga terjangkit apakah Pemkot Bogor dan jajaran sudah bisa mengambil tindakan jemput bola dengan mendatangi pasien tanpa harus ke rumah sakit.

Devie juga mempertanyakang tentang apa yang dilakukan dalam masa libur sekolah selama 14 hari. Menurutnya sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus Corona sudah banyak dan mudah dapat dari media sosial atau google. Namun langkah nyata seperti penyemprotan desinfektan di ruang publik atau sarana transportasi umum yang melibatkan ratusan ribu warga Bogor seperti kereta api, bus masih belum dilakukan.

“Tidak ada membagian masker secara gratis kepada masyarakat serta penyediaan hand sanitaizer dari pemerintah,” papar Devie.

Devie berharap agar Walikota Bogor segera menggunakan hak diskresinya sesuai undang-undang yang berlaku, dalam menangani wabah virus Corona yg sudah masuk kategori KLB.

“Apapun harus di lakukan untuk menyelamatkan mengantisipasi dan memberikan keamanan, kenyamanan bagi masyarakat kaitannya dalam melawan Corona. Kami menunggu keseriusan walikota berserta jajarannya untuk segera melakukan tindakan yg penting dan perlu,” kata Devie.

Anggota Komisi IV melakukan Sidak ke Dinas Kesehatan Kota Bogor, Senin (16/3/20).

Anggota Komisi IV lain, Saeful Bahri dalam kesempatan itu juga mempertanyakan anggaran untuk pencegahan penyakit menular sebesar Rp1,2 miliar, baik untuk peruntukan dan penggunaannya. Ketika ada emergency seperti ini, tentunya dana itu bisa dipergunakan.

“Dinkes mengiyakan ada anggaran itu tetapi belum digunakan, seharusnya dana itu dipergunakan sekarang untuk membeli alat alat ataupun desinfektan,” tandasnya.

Sementara itu Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit dr. Djohan Musali menuturkan, bahwa Dinkes sudah siap dengan infrastruktur yang ada saat ini, bahkan koordinasi sudah dilakukan dengan seluruh rumah sakit di Kota Bogor untuk Alat Perlindung Diri (APD).

“APD masih banyak dibutuhkan, tapi saat ini masih ada, kita sudah mengontek supliyernya supaya cepat mendatangkan ke sini. Anggaran itu sebesar Rp2 miliar lebih meliputi untuk scaner, masker, APD, dan Desinfektan serta lainnya,” ujarnya.

Untuk pembersihan ruang publik, Dinkes memberi obatnya, nanti mereka sendiri yang membersihkan, bagusnya di lap supaya kumannya mati. Terkait diliburkannya sekolah, kata dia, dalam minggu ini akan dikirim untuk pembersihan.
“Kita juga imbau untuk melakukan pembersihan sendiri dulu sambil menunggu kiriman dari kami,” jelasnya. Ia menambahkan, berkaitan dengan rumah sakit di Kota Bogor yang menyediakan rumah isolasi ada empat, yaitu RSUD, Bogor Senior Hospital, Siloam dan Hermina. (bdn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here