Thursday, 10 April 2025
HomeBeritaMondok di Kota Bogor, Santriwati dari Sulbar Positif Korona

Mondok di Kota Bogor, Santriwati dari Sulbar Positif Korona

BOGORDAILY – Seorang santriwati yang mondok di salah satu pesantren di Kota Bogor Dinyatakan positif korona.

Kondisi itupun langsung direaksi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan konfrensi pers terkait perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya.

Hal itu dilakukan setelah juru bicara pemerintah untuk penanganan Ahmad Yurianto mengkonfirmasi satu kasus baru positif Corona berada di Sulbar.

“Pemerintah pusat sudah mengumumkan satu kasus positif di Sulbar dan saat ini sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Regional Sulbar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr Muhammad Alif Satria saat konfrensi pers di kantor Gubernur Sulbar, Minggu (29/03/2020).

Alif menambahkan, kasus positif Covid-19 pertama di Sulbar itu diketahui menjangkit seorang perempuan berusia 14 tahun yang baru saja kembali dari Kota Bogor, Jawa Barat tempat ia menuntut ilmu. Pada awalnya itu tidak terdaftar pada data pengawasan gugus tugas di Sulbar, karena ia tercatat di Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Tadi di rilis jam pada 10 pagi, dia itu belum masuk di data Sulbar. Kita dengan Sulsel dan Kementerian Kesehatan bersepakat, akan kita tunggu juru bicara pemerintah yang menentukan dimana tempatnya, karena dari tadi pagi itu dia masih masuk didata Sulsel,” ujar Alif.

Menurut Alif, karena sudah dipastikan masuk didata kasus positif Covid-19 di Sulbar, maka pihaknya akan melakukan penanganan dan pelacakan sesuai dengan Standar Operation Prosedur (SOP) kasus positif Covid-19.

“Saat ini tim surveilans sedang melakukan pelacakan siapa yang kontak dengan pasien. Empat orang yang datang menjemput akan dilakukan tes cepat dengan rapid tes dan diminta untuk isolasi diri dan sudah masuk ODP,” jelas Alif.

itu diketahui berangkat dari Kota Bogor pada 25 Maret dengan tujuan Kabupaten Majene. Saat tiba di bandara Sultan Hasanuddin Kota Makassar, ia menjalani pemeriksaan suhu tubuh dengan hasil 38,6 derajat celcius dan mengeluh sedang deman, sehingga dirujuk ke RS Unhas Makassar.

Setelah dirawat selama tiga hari di RS Unhas Makassar, kondisi itu membaik, sehingga orang tuanya berinisiatif untuk memulangkan ke kampung halaman di Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene pada 28 Maret 2020 dan sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

Namun, kurang dari tiga jam saat tiba di kampung halamannya pada pukul 14.30 Wita, orang tuanya mendapat telepon dari pihak RS Unhas Makassar, bahwa hasil tes anaknya positif terjangkit Covid-19.

Pihak Gugus Tugas Covid-19 Majene yang mengetahui itu pun langsung bertindak sigap dengan melakukan koordinasi dan merujuk itu ke RSUD Regional sulbar untuk mendapatkan penanganan.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here