BOGORDAILY – Sebuah langkah besar dalam perang global melawan virus corona sudah dimulai.
Amerika Serikat (AS) mulai melakukan uji coba vaksin virus corona pada manusia untuk pertama kalinya. Empat pasien disuntik di fasilitas penelitian Kaiser Permanente di Seattle, Washington, seperti dilaporkan kantor berita AP.
Vaksin ini tidak menyebabkan penyakit Covid-19 yang disebabkan infeksi virus corona baru tapi mengandung kode genetik tak berbahaya ditiru dari virus penyebab penyakit tersebut.
Para ahli mengatakan, dibutuhkan beberapa bulan untuk mengetahui apakah vaksin ini, atau lainnya dalam penelitian, bisa ampuh. Orang pertama yang disuntik pada Senin adalah seorang ibu berusia 43 tahun dari Seattle. Dia tidak terinfeksi virus corona.
“Ini kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu,” kata Jennifer Haller kepada AP, dikutip dari BBC, Selasa (17/3).
Ilmuwan di seluruh dunia kini tengah mempercepat penelitian.
Di seluruh dunia ada sekitar 35 perusahaan dan institusi yang sedang berpacu membuat vaksin corona.
Menurut laporan dari harian Partai Komunis China, People’s Daily pekan ini, peneliti di Akademi Militer Sains Medis mendapat izin untuk melakukan uji coba klinis tahap awal untuk sebuah vaksin corona yang punya potensi.
Dikutip dari laman ABC, Rabu (18/3), uji coba itu akan menentukan apakah percobaan akan aman bagi manusia.
China berencana merekrut 108 orang sehat untuk ikut serta dalam uji coba yang akan dilakukan dari 16 Maret hingga 31 Desember.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengejutkan dunia pekan ini dengan pernyataannya yang menyebut aturan untuk proses pembuatan vaksin corona bisa dipercepat dan obat untuk penyakit itu bisa beredar di pasaran dalam waktu enam bulan.
Pernyataan itu cukup aneh karena para ahli di Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan vaksin yang sudah mendapat izin akan bisa tersedia di pasaran sebelum pertengahan 2021.
Namun von der Leyen mengatakan dia yakin waktu yang dicapai akan lebih cepat seyelah berbicara dengan CurVac, perusahaan bioteknologi Jerman yang sedang membuat vaksin corona.
Kandidat vaksin buatan China, mRNA, yang meniru kode genetik virus corona, merupakan hasil pengembangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Universitas Tongji, dan Stermina di Shanghai. Vaksin ini akan diuji coba ke hewan dan diharapkan bisa masuk ke tahap uji coba klinis pada pertengahan April.
Vaksin mRNA adalah salah satu dari sembilan vaksin corona buatan China yang sedang dikembangkan. Semuanya kini dalam tahap finalisasi untuk pra-uji coba dan akan memasuki uji coba klinis pada April nanti, kata Wang Junzhi, ahli kontrol kualitas produk bilogis dan akademisi di Akademi Sains China, seperti dikutip laman South China MOrning Post, Rabu (18/3).
“Penelitian dan pengembangan vaksin corona yang dilakukan China, terus terang saja, termasuk yang terdepan di dunia,” kata Wang dalam jumpa pers di Beijing dua hari lalu. “Kami tidak akan lebih lambat dari negara lain.”
“Vaksin adalah tindakan medis paling efektif untuk pencegahan dan pengendalian epidemi karena dia bisa menghentikan penyebaran virus,” kata Lei Chaozi, direktur Sains dan Teknologi di Kementerian Pendidikan China.
“Vaksin juga berperan penting dalam menstabilkan ekonomi dan mengembalikan negara ke keadaan normal seperti semula supaya kegiatan kerja dan produksi bisa dilanjutkan.”
Sekitar 1000 ilmuwan China kini tengah bekerja untuk mempercepat pembuatan vaksin corona dengan sembilan kandidat vaksin sedang dikembangkan.
Wang mengatakan vaksin-vaksin itu harus memenuhi standar ketat aturan teknis seperti yang ditetapkan WHO sebelum memasuki tahap uji coba klinis.