Friday, 26 April 2024
HomeBeritaHari ke-6 PSBB, Wakil Walikota Bogor Sidak ke Stasiun Bogor

Hari ke-6 PSBB, Wakil Walikota Bogor Sidak ke Stasiun Bogor

BOGOR DAILY-Wakil Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Dedie A. Rachim berserta jajarannya hari ini melakukan inspeksi mendadak () dengan meninjau di hari keenam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dari pantauan, tidak nampak antrean penumpang di area stasiun seperti yang terjadi pekan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan jam operasional KRL Commuter Line dimajukan menjadi pukul 04.30 dari sebelumnya mulai beroperasi pada pukul 06.00 WIB.

“Pagi ini kita melihat situasi di lebih landai ya. Kenapa bisa terjadi situasi seperti ini? Karena keretanya beroperasi sejak 04.30 WIB. Ini bentuk antisipasi, apalagi Senin ya biasanya kita lihat penumpukan penumpang sangat tinggi,” ucap Dedie, Senin (20/4/2020).

Ia menambahkan, langkah tersebut sebagai bagian konsistensi PT KAI, PT KCI dan BPTJ dalam memastikan penerapan PSBB ini terjaga dengan baik.

“Jadi, apa yang kita lakukan tidak sia-sia. Sebelumnya perjalanan dimulai pukul 06.00 WIB itu pasti jumlah penumpukan akan sangat terjadi. Dengan begini paling tidak ada jalan keluar memastikan physical dan sosial distancing di dalam gerbong,” tambah Dedie.

Ia berharap kondisi seperti ini bertahan agar rantai penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan jumlah pasien positif yang sembuh terus bertambah.

“Target kita menurunkan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor maupun daerah lain yang ada di Jabodetabek. Ini konsistensinya harus kita jaga, masyarakat juga semakin paham dan yang pasti kita ingin tidak terjadi lagi, apalagi di Kota Bogor Alhamdulillah sudah enam yang sembuh dari Covid. Momentum ini jangan sampai jadi berbalik malah jadi satu penyebaran yang masif itu yang kita takutkan,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Prasarana pada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Edi Nursalam mengatakan, berdasarkan pantauan, sudah 14 KRL Commuter Line yang diberangkatkan mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

“Kalau kita lihat dari rata-rata harian turunya sampai 85 persen, biasanya sampai jam 6 itu sudah sektar 10 ribu penumpang, sekarang kurang lebih hanya 1.700-an, sudah jauh sekali menurunya,” kata Edi.

Edi berharap, PSBB ini bisa berhasil karena memang targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

“BPTJ sudah rapat dua kali dengan instansi terkait kemudian malam hari kita dengan Menko Maritim, kita standby-kan bus 15 unit untuk antisipasi jika ada ledakan penumpang tapi ternyata tidak, bus tidak jadi digerakan tapi kita sudah siap,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here