Friday, 29 March 2024
HomeKabupaten BogorKeluhan Orang Tua Siswa di Bogor, Belajar di Rumah, Bayaran SPP Tetap...

Keluhan Orang Tua Siswa di Bogor, Belajar di Rumah, Bayaran SPP Tetap Diwajibkan

BOGORDAILY.net – Banyak yang beranggapan bahwa belajar di rumah itu menyenangkan. Akan tetapi, lama kelamaan belajar sambil kumpul bersama keluarga itu ternyata mulai banyak dikeluhkan orang tua murid.

Salah satunya, keluhan datang wali murid yang merupakan warga Kampung Pasir Jambu, RT 05/03, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Eni.

Ibu yang berusia 42 tahun itu mengeluhkan Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP), yang masih diwajibkan untuk dibayar oleh pihak Sekolah Menengah Pertama (SPP) swasta di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor tersebut.

Eni yang merupakan ibu rumah tangga itu meminta kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, agar meringankan atau membebaskan biaya SPP anaknya, yang sampai saat ini diwajibkan untuk membayar.

Apalagi, dirinya saat ini hidup hanya bersama tiga anaknya di antaranya, anak pertama sudah bekerja, dan dua anaknya yang lainnya masih bersekolah di tingkat SMA dan SMP.

“Saya minta kebijakan pemerintah, di masa yang sulit untuk mendapatkan uang ini masih diwajibkan membayar SPP sekolah. Tetap aja belajar di rumah tapi SPP harus bayar,” keluhnya kepada Bogordaily.net, ketika ditemui di kediamannya, Rabu (29/4/2020).

Menurutnya, belajar di rumah bagi dirinya menambah beban hidup keluarga, dengan masih diwajibkan membayar SPP dan biaya uang jajan semakin membengkak.

Bukan efektif belajar di rumah. Akan tetapi membuat anaknya berleha-leha dengan kesehariannya, belajar semaunya dan juga keseringan bermain game.

“Anak kan gak mau tahu orang tua punya uang atau tidak,” sambungnya.

Ia menjelaskan, belum ada satu guru pun yang datang ke rumahnya untuk memantau anaknya belajar selama belajar dirumah. Tugas-tugas juga lanjutnya, hanya diberikan dari Lembar Kerja Siswa (LKS) dan panduan bulan Suci Ramadhan saja.

“Kata anak saya juga ini dikumpulkan tugasnya pas masuk, ini juga gak tahu masuk kapan, anak saya saat ini kelas delapan SMP, kami minta kepada pemerintah agar memberikan pembebasan bayaran SPP di masa susah ini,” tukasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh salah satu orang tua siswa yang juga beralamat di Kampung Pasir Jambu, RT 05/03, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Dede Ayisah (34).

Dirinya mempertanyakan kepada pemerintah, mengenai pengelolaan dana BOS dalam situasi pandemi segera diterapkan untuk membebaskan biaya SPP anaknya, yang saat ini bersekolah di SMP Swasta di Sukaraja kelas tujuh tersebut.

“Kan ada dana BOS, kenapa masih membebankan kepada orang tua. Masa-masa sulit cari uang hari ini tuh, rasanya cari uang Rp10 ribu juga susah, saya mohon agar ada kebijakan lagi, apalagi orang tauanya saat ini sudah gak kerja,” tukasnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here