BOGORDAILY.net – Cerita warga Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, yang harus bekerja ke Jakarta demi menghidupi keluarganya ditengah pandemi Virus Korona atau Covid-19. Walaupun, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diterapkan oleh pemerintah Kabupaten Bogor dan DKI Jakarta tak mempengaruhi mereka.
Hal itupun dialami oleh warga Kampung Gedong, Desa Bojong Gede, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jalaludin (52). Dirinya tidak menghiraukan dengan adanya PSBB yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Bogor. Walaupun, hal tersebut merupakan salah satu cara dalam memutuskan rantai Virus Korona.
Jalaludin yang mempunyai tiga anak itupun tidak merasa khawatir dengan adanya pandemi Virus Korona. Karena, jika dirinya berhenti bekerja, maka kondisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangganya bisa terhambat.
“Yah takut sih takut, tapi siapa yang akan menjamin kita makan sehari-hari, saya punya anak kan dan istri, siapa yang nanti akan memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarga,” katanya kepada Bogordaily.net, Senin (20/4/2020).
Karena menurut Jalaludin yang bekerja sebagai tukang parkir di Jakarta tersebut, sampai saat ini bantuan yang rencananya akan diberikan kepada masyarakat di penerapan PSBB belum ada. Bahkan, dirinya sampai saat ini belum sama sekali terdata.
“Mana bantuan juga gak ada, janjinya kan mau kasih bantuan, tapi mana sampai saat ini belum ada,” tegasnya.
Hal senada diutarakan oleh warga Desa Bojong Gede, Heni (41). Bahwa, rasa takut akan adanya Virus Korona di Indonesia ini seketika hilang, jika memperhitungkan keadaan ekonomi untuk menghidupi keluarganya.
“Saya kerja di Jakarta udah empat tahun, saya bingung yang mau menghidupi kebutuhan saya dan keluarga saya, pokoknya khawatir ada tapi kalau bicara perut susah, merasa tidak ada Virus Korona aja di sini,” akunya.
Ibu yang sudah mempunyai empat anak ini bersedia, jika masyarakat aktivitas di rumah atau dibatasi itu diberikan bantuan oleh pemerintah dalam menghidupi kebutuhannya sehari-hari. Karena, lanjut ibu yang bekerja di Laundry ini, apalagi kondisi saat ini mau memasuki bulan Ramadhan.
“Mau Ramadhan juga, mau gimana kita ini siap patuhi aturan pemerintah. Tapi, pemerintah juga harus memenuhi kebutuhan kita. Jangan bilang diam dirumah 14 hari sebentar, sehari-hari kalau caranya seperti itu kita mau makan dari mana, kalau orang kaya raya sih enak bilang gitu, uang punya. Lah kita apa orang gak punya,” tukasnya. (Andi).