Friday, 29 March 2024
HomeBeritaPemkot Surabaya Bikin Booth Pemeriksaan untuk Tenaga Medis

Pemkot Surabaya Bikin Booth Pemeriksaan untuk Tenaga Medis

BOGORDAILY –  terus berikhtiar dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 di Surabaya. Kali ini, membuat booth pemeriksaan yang akan digunakan oleh tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan kasus COVID-19.

Booth pemeriksaan ini berukuran 90x150x200 sentimeter dan berdinding kaca. Pada kaca, ada beberapa lubang dilengkapi dengan sarung tangan. Booth pemeriksaan ini bisa digunakan oleh dua tenaga medis saat melakukan pemeriksaan terhadap pasien.

Rencananya, booth pemeriksaan akan ditempatkan di rumah sakit milik yakni RSUD BDH dan RSUD Soewandhie. Dua rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit rujukan untuk penanganan COVID-19 di Surabaya.

Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR), Robben Rico mengatakan booth pemeriksaan dibuat untuk mengurangi risiko petugas medis bersentuhan dengan pasien.

“Makanya dibuat booth itu, minimal lebih save untuk para petugas medis kita yang berjuang di garda terdepan,” ujar Robben saat dihubungi detikcom, Kamis (9/4/2020).

Robben mengatakan ide pembuatan booth pemeriksaan ini merupakan ide Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendengarkan keresahan tenaga medis terkait keterbatasan alat pelindung diri (APD).

“Idenya dari Ibu (Wali Kota Risma), kemudian dikomunikasikan dengan para dokter, dan mereka senang. Mungkin ibu tahu karena APD terbatas. Itu semata-mata karena ingin melindungi para tenaga medis saat memeriksa pasien,” ujar Robben.

Booth pemeriksaan bisa digunakan oleh 2 tenaga medis

Robben menjelaskan bahan yang digunakan untuk membuat booth pemeriksaan ialah dari kaca untuk dindingnya dan aluminium sebagai rangkanya. Serta sarung tangan berbahan APD anti air yang tidak tembus dan bisa disterilkan kembali.

“Ini prototype yang pembuatannya atas dasar masukan dan saran para dokter rumah sakit BDH dan Soewandhie. Pembuatannya sendiri dibutuhkan waktu tiga hari,”lanjut Robben.

“Tujuan utamanya adalah melindungi tenaga medis kita. Ini adalah salah satu bentuk ikhtiar kami membantu para tenaga medis,” tandas Robben.

Sementara itu, Kabag Humas Febriadhitya Prajatara mengatakan alasan pembuataan pembuatan booth pemeriksaan itu karena petugas medis membutuhkan pengamanan.

“Jadi ini merupakan salah satu alat bantu untuk petugas medis ketika memeriksa pasien, terutama yang positif. Saat rapid test ada bilik platik. Kalau ini nggak, mereka datang seperti biasa, petugas yang ada di dalam, sehingga petugas bisa langsung memeriksa jadi lebih mudah,” kata Febri.

Febri mengatakan booth pemeriksaan tersebut juga dijumpai di negara-negara maju.

“Di negara-negara maju sudah ada seperti ini. Kalau beli kan (mahal). Kita Pemkot coba buat sendiri dan alhamdulillah berhasil,” ujar Febri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here