BOGOR DAILY – VP CHF PT. Antam Tbk UBPE Pongkor, Dito Julianto, menyebutkan, dimasa pandemi Virus Korona atau Covid-19 ini, PT. Antam Pongkor mengalami penurunan produksi emas sebanyak 30 persen.
Dito sapaan akrabnya mengatakan, saat ini produksi emas di PT. Antam sendiri hanya bisa mencapai 70 persen saja. Hal itupun, dengan adanya bencana non alam tersebut (Covid-19) sangat mempengaruhi diberbagai sektor.
“Kita hanya mencapai 70 persen saja, dan 30 persen lagi kita hilang, karena memang penurunan itu adanya anjuran dari Pemerintah Pusat yaitu Kemenkes,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).
Akan tetapi, menurut Dito, PT. Antam Pongkor dari segi pendapatan akan memaksimalkan supaya tidak ada penurunan.
“Kita untuk pendapatan alhamdulillah akan dimakaimalkan tetap bertahan, karena kan emas juga mengalami kenaikan di dunia ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari Kamis ini (23/4/2020) naik 0,68% atau sebesar Rp 6.000 menjadi Rp 885.000/gram dari perdagangan Rabu kemarin di level Rp 879.000/gram.
Sebelumnya pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga naik 0,46% sebesar Rp 4.000 dari posisi harga Selasa yakni Rp 875.000/gram.
Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logam mulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat 0,68% berada di Rp 88,5 juta dari harga kemarin Rp 87,9 juta per batang.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Kamis ini (23/4/2020) kembali naik Rp 6.000 menjadi Rp 934.000/gram setelah naik Rp 4.000 ke Rp 928.000/gram pada hari Rabu kemarin. (Andi).