Monday, 29 April 2024
HomeBeritaSelama Wabah Corona Kementan Pastikan Sektor Pertanian Tetap Produktif

Selama Wabah Corona Kementan Pastikan Sektor Pertanian Tetap Produktif

BOGORDAILY – termasuk salah satu sektor garda terdepan yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. Sebab, saat wabah corona, masyarakat membutuhkan pasokan bahan pangan lebih.

“Yang dinamakan pejuang atau pahlawan bukan hanya dokter, perawat tapi juga seluruh petani di Indonesia, karena petani lah yang menyediakan pangan, coba bayangkan kalau sekarang dalam kondisi covid-19 pangan bermasalah maka akan sulit, maka dari itu pertanian tidak boleh berhenti,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, melalui keterangan virtual video, Senin (13/4).

Dedi menjelaskan, pertanian itu berperan sebagai penyedia pangan sumber karbohidrat, vitamin, dan protein, tidak kenal hari libur, produksi bahan makanan pada masa pandemi covid-19 tetap terus berjalan. Dengan terus meningkatkan pasokan input pertanian seperti benih, pupuk, pestisida, dan obat-obatan pertanian lainnya dan memastikan pasokan tersebut hadir di tengah petani, secepatnya agar petani terus berproduksi.

Dia juga memastikan distribusi pangan secara berkelanjutan, khususnya ke anggota masyarakat atau petani yang kurang mampu. Selain itu, Kementan juga berusaha untuk memperpendek rantai pasok. Di mana, petani lokal dapat langsung memasarkan produknya di tingkat lokal mengingat banyak karantina wilayah, atau dengan menggunakan e-commerce.

Dengan adanya petani milenial sangat membantu pasokan bahan tersebut, karena mereka mampu mendistribusikan bahan pangan menggunakan kecanggihan teknologi, sehingga hal itu mempermudah petani untuk memasok bahan pangan.

“Pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm seperti sayuran segar, buah-buahan, susu, telur, kacang-kacangan, dan sebagainya yang merupakan penyedia vitamin dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi infeksi Covid 19, dapat menggandeng tokoh masyarakat untuk promosi dan memasok bahan pangan segar ke masyarakat sekitar,” tutupnya.

Petani Milenial

Untuk itu, Kementan menetapkan Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) yang berjumlah 67 orang dari berbagai provinsi di Indonesia. Diketahui untuk DPM berusia 19-39 tahun yang menekuni bidang pertanian dari hulu ke hilir dan adaptif dengan perubahan teknologi dan informasi, dan DPA di atas 39 tahun yang memiliki kemampuan pioner di bidang agribisnis.

“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” ujar Dedi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani milenial yang umurnya 19-39 tahun itu terus menurun, untuk contoh seperti tahun 2017 ke tahun 2018 ada penurunan kurang lebih 415 ribu petani milenial. oleh karena itu, hal tersebut menjadi tantangan untuk meningkatkan petani-petani milenial.

“Pentingnya duta pertanian mienial DPM dan Andalan DPA khusus di tengah wabah covid 19. Jadi ternyata petani milenial itu tidak sampai 10 persen dari total petani kita yang berjumlah 33,4 juta petani dan sebagian lagi sudah masuk usia tua, nah itulah permasalahan kita, ujarnya.

Sementara itu, saat ini petani-petani di Indonesia umurnya sudah mendekati kurang produktif dan umurnya banyak yang mendekati umur 56-60 tahun, dan ini fase kurang produktif, sementara penambahan petani muda masih tersendak.

Padahal yang namanya pembangunan pertanian di zaman modern apalagi di era 4.0, petani milenial itu mutlak, karena mereka pasti melek teknologi, dan cerdas. Oleh karena itu regenerasi itu mutlak harus dilakukan, mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu harus meregenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan, karena merekalah yang paling berperan dalam pembangunan pertanian Indonesia ke depan.

“Sekarang generasi muda sudah mulai nampak kontribusinya pada pembangunan pertanian, karena memang petani milenial dan petani andalan berperan penting dalam peningkatan generasi muda, selain itu mereka sebagai pelopor dan contoh kepada generasi muda yang lain agar terjun kepertanian, khususnya agribisnis,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here