BOGORDAILY – Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak berbagi cerita tentang Indonesia ke media Kroasia. Mulai dari sepakbola, suporter, hingga kelanjutan Shopee Liga 1 2020.
Bojan Hodak mengaku langsung terkesan dengan suporter Indonesia dari latihan pertamanya memimpin PSM. Ada ribuan suporter PSM yang menyaksikan langsung latihan yang saat itu digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu (8/1/2020) sore.
Ia sudah memperkirakan hal itu terjadi karena sudah pernah bekerja di Malaysia. Bisa dibilang kultur sepakbola Indonesia dan Malaysia tidak jauh berbeda.
“Karena pemain tak bisa mendengar suara saya sekencang apapun saya berteriak. Lucunya, semakin kencang saya berteriak, semakin kencang pula mereka (fans) menabuh drum,” ujarnya menambahkan.
Di Indonesia, eks pelatih Johor Darul Takzim itu bak menjadi artis. Banyak orang-orang yang mengenalnya saat bepergian keluar.
Berhenti di tengah jalan karena wajahnya dikenal sudah menjadi makanan sehari-hari pelatih asal Kroasia itu. Sebuah situasi yang pernah terbayangkan olehnya.
“Di Makassar ada 3 juta penduduk, semua orang suka sepakbola sehingga akan menjadi sulit ketika saya keluar rumah. Orang-orang mau menyentuh anda, padahal kita tak memahami bahasa masing-masing,” tuturnya.
“Kadang itu memberikan tekanan, tapi saya sudah semakin terbiasa. Negara ini juga besar sekali dan dibagi ke tiga zona waktu, butuh 6-7 jam penerbangan untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain, sudah seperti NBA saja,” ucapnya.
Lockdown di Kroasia membuatnya tak bisa pulang kampung. Saat ini Bojan Hodak memilih tinggal di Kuala Lumpur yang sudah menjadi rumah kedua buatnya.
Maklum ia sudah bekerja di sana sejak pertama kali datang pada 2012 dengan melatih Kelantan FA. Kebetulan pelatih berusia 49 tahun itu juga punya apartemen di sana.
“Ada banyak masalah yang tak bisa diselesaikan pemerintah di sini. Yakni orang-orang yang disebut menggantung kehidupannya dari bekerja harian,” ujarnya.
“Orang-orang ini tak punya tabungan, tak punya rumah, jadi mereka harus bekerja setiap hari untuk bisa hidup. Saya tak tahu ada berapa banyak rumah sakit, dokter, dan berapa banyak orang yang sudah menjalani tes COVID-19,” ucapnya gelisah.
“Beruntung buat kami orang Kroasia yang selalu mendapat perkembangan terkini dari kedutaan besar. Jadi kami selalu siap dengan segalanya,” katanya lagi.
Dengan kondisi itu, ia ragu kompetisi Shopee Liga 1 2020 bisa bergulir lagi. Sejauh ini PSSI baru memutuskan menghentikan kompetisi selama tiga bulan sampai akhir Mei 2020.
Terkini PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah meminta saran dari klub tentang nasib kompetisi. Namun belum ada kabar terbaru nasib kompetisi setelah PT LIB mendapat masukkan dari klub.
“Saya ragu akan ada sepakbola lagi sebelum September. Di Indonesia banyak orang yang tak sadar dengan situasi yang terjadi,” ungkapnya.
“Untungnya suhu rata-rata di Indonesia adalah 30 derajat celcius sehingga virus tak bisa bertahan lama. Mungkin itu juga yang membuat kasus positif hanya 10 ribu saja meski punya penduduk hampir 300 juta,” ucapnya mengakhiri.