Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaCatat Jamnya! Malam Ini, Puncak Hujan Meteor di Langit Indonesia

Catat Jamnya! Malam Ini, Puncak Hujan Meteor di Langit Indonesia

BOGORDAILY.net – Puncak Eta Aquarids di Indonesia terjadi malam ini dan dapat diamati pada Rabu (6/5) dini hari dinikmati sembari santap sahur di bulan Ramadan 2020.

Sebab, puncak ini diperkirakan bakal terjadi pada pukul 03.00 WIB hingga sebelum Matahari terbit.

Momen ini terjadi ketika Bumi melewati jejak lintasan Komet Halley yang berisi batuan dan es. Jejak ekor komet itu sebagian masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar, sehingga menyebabkan .

Peristiwa terbakarnya jejak ekor Komet Halley ini terjadi dua kali. Pada bulan Mei dinamakan Eta Aquarids dan disebut Orionids jika terjadi pada Oktober.

Di Jakarta, ini diperkirakan bisa dilihat pada Rabu (6/5) dini hari sekitar pukul 01:29 WIB tiap malam. Hal ini dikonfirmasi oleh Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto.

“Menurut International Meteor Organization, Eta Aquarids tidak punya puncak yang tajam. Biasanya sekitar tanggal 6-7 Mei dengan kisaran seminggu,” jelas Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto saat dihubungi lewat pesan teks, seperti dikutif dari CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).

Lokasi ini ada disekitar horizon timur. masih bisa disaksikan hingga fajar menjelang sekitar pukul 05:34 WIB.

Mengutip In The Sky, waktu terbaik untuk melihat puncak ini di Indonesia pada Rabu dini hari (6/5) pukul 03:00 WIB, bertepatan dengan saat sahur hingga sebelum matahari terbit.

Di Jakarta, diperkirakan pada puncak pengamat bisa menyaksikan 34 meteor per jam. Lokasi pemantauan terbaik di tempat tanpa polusi cahaya. Kondisi itu tampaknya banyak ditemukan saat ini mengingat mayoritas membatasi aktivitas di luar rumah yang membuat polusi menurun.

Melansir Fast Company, hujan meteor Eta Aquaridis dari debu komet Halley ini bisa disaksikan tanpa alat bantu teleskop. NASA mengatakan masyarakat hanya cukup beradaptasi dengan kegelapan langit selama 30-45 menit untuk menangkap momen hujan meteor itu.

“Berikan mata Anda 30 hingga 45 menit untuk beradaptasi dengan gelap dan pandang langit seluas mungkin dengan berbaring,” ujar Kepala NASA Meteoroid Environment, Bill Cooke.

Melansir NASA, puncak Eta Aquarids terjadi selama awal Mei setiap tahun. Meteor Eta Aquarid dikenal karena guyuran yang sangat cepat, sekitar 148.000 mil per jam. Ini setara dengan 66 kilometer per detik atau 238.182 kilometer per jam di atmosfer Bumi.

Kecepatan laju meteor itu dapat meninggalkan “garis” cahaya berkilauan (serpihan puing-puing di belakang meteor) yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Secara umum, 30 Eta Aquarid meteor dapat dilihat per jam selama puncaknya.

Hujan meteor Eta Aquiridis sendiri dimulai sejak 19 April lalu hingga 28 Mei mendatang. Namun, banyaknya meteor yang jatuh mungkin tak akan sebanyak saat puncak.

Eta Aquarids dapat dilihat di belahan utara dan selatan pada hini hari hingga menjelang pagi. Dibandingkan belahan bumi selatan, hujan meteor di belahan bumi utara hanya 10 meteor perjam. Hal itu terjadi karena pancaran dari garis lintang yang berbeda.

Rasi bintang Aquarius, rumah bagi pancaran Eta Aquarids lebih tinggi di langit Belahan Bumi Selatan daripada di Belahan Bumi Utara.(CNN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here